Laporkan Masalah

Analisis Pemborosan Proses Produksi Teh Hijau menggunakan Metode Value Stream Mapping pada PT. Pagilaran Unit Produksi Samigaluh

ANGELICA P C P, Dr. Henry Yuliando, S. T. P., M. M., M. Agr. ; Dr. Jumeri, S. T. P., M. Si.

2023 | Skripsi | S1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang memiliki peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Sebagai bahan minuman, teh memiliki nilai lebih dibandingkan dengan minuman lainnya, mengingat teh kaya akan mineral dan vitamin yang diperlukan oleh tubuh. PT. Pagilaran merupakan salah satu perusahaan di bidang agroindustri yang mengolah berbagai jenis teh dan kakao untuk memenuhi kebutuhan konsumennya, yang memiliki 6 unit produksi yang tersebar di Jawa, salah satunya adalah unit produksi Samigaluh. Gudang Usaha Samigaluh merupakan salah satu unit pengolahan teh premium. Gudang usaha ini mengolah pucuk teh dari masyarakat sekitar dengan pola kemitraan (plasma). PT. Pagilaran Unit Produksi Samigaluh memiliki tiga jenis produk teh antara lain teh merah, teh hijau, dan teh oolong. Di antara ketiga jenis teh tersebut, teh yang paling sering diproduksi adalah teh hijau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemborosan yang ada di PT. Pagilaran Samigaluh, mereduksi pemborosan yang ada dengan usulan perbaikan, serta menghitung Process Cycle Efficiency (PCE) setelah perbaikan. Penelitian dilakukan dengan pengukuran waktu siklus tiap prosesnya. Tools yang digunakan yaitu process activity mapping (PAM) untuk mengidentifikasi kegiatan yang termasuk value added time (NVA) dan non value added time (NVAT). Selanjutnya, untuk mengidentifikasi penyebab pemborosan menggunakan fishbone diagram. Berdasarkan hasil identifikasi, pemborosan proses produksi teh hijau yaitu (1) defect, berupa teh hijau kering yang gosong dengan persentase 0,27%; (2) penumpukan WIP pada proses penimbangan dan pelayuan dengan waktu 518400 s; dan (3) teh hijau yang kadaluarsa pada inventory dengan persentase 25,7%. Rencana perbaikan yang diusulkan yaitu menghilangkan waktu tunggu yang disengaja agar mengurangi tumpukan WIP, menambah weigher (timbangan), dan pendisiplinan pekerja dengan SOP yang tegas di PT. Pagilaran Samigaluh. Pada future state mapping, jumlah tumpukan WIP berkurang sehingga Process Cycle Efficiency menjadi 6,315% dari awalnya 3,2%.

Tea is one of the plantation commodities that has an important role in Indonesia's economic activities. As a beverage ingredient, tea has more value than other drinks, considering that tea is rich in minerals and vitamins needed by the body. PT. Pagilaran is a company in the agro-industry sector that processes various types of tea and cocoa to meet the needs of its consumers, which has 6 production units spread across Java, one of which is the Samigaluh production unit. The Samigaluh Business Warehouse is one of the premium tea processing units. This business warehouse processes tea shoots from the surrounding community with a partnership (plasma) pattern. PT. Pagilaran Samigaluh Production Unit has three types of tea products, namely red tea, green tea and oolong tea. Among the three types of tea, the tea that is most often produced is green tea. This study aims to analyze the waste that exists in PT. Pagilaran Samigaluh, reducing existing waste with proposed improvements, and calculating Process Cycle Efficiency (PCE) after repairs. The research was conducted by measuring the cycle time of each process. The tools used are process activity mapping (PAM) to identify activities that include value added time (NVA) and non value added time (NVAT). Furthermore, to identify the causes of waste using a fishbone diagram. Based on the identification results, the waste in the green tea production process is (1) defects, in the form of burnt dry green tea with a percentage of 0.27%; (2) WIP stacking during the weighing and withering process with a time of 518400 s; and (3) expired green tea in inventory with a percentage of 25.7%. The proposed improvement plan is to eliminate intentional waiting times in order to reduce WIP piles, add weighers (scales), and discipline workers with strict SOPs at PT. Pagilaran Samigaluh. In the future state mapping, the number of WIP stacks is reduced so that the Process Cycle Efficiency becomes 6.315% from the initial 3.2%.

Kata Kunci : Teh Hijau, Value Stream Mapping, Waste, Process Activity Mapping, Fishbone Diagram

  1. S1-2023-395462-abstract.pdf  
  2. S1-2023-395462-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-395462-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-395462-title.pdf