Laporkan Masalah

War on Drugs in Colombia: Perpetuation of Economic Oppression Towards Women

SHAFIRA ALISYA F, Marwa, S.I.P., M.Sc.

2023 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Wanita telah menjadi aktor yang paling berkontribusi namun paling rentan dalam perdagangan narkoba di Kolombia. Kontribusi perempuan dibuktikan dengan kehadiran mereka di semua tingkatan produksi narkoba; budidaya, produksi, dan distribusi. Namun demikian, ekonomi coca juga telah menempatkan perempuan di pusat kekerasan dengan memposisikan mereka pada posisi pekerjaan berpangkat rendah, bergaji rendah, dan berisiko tinggi. Menyadari bahwa penelitian-penelitian yang ada lebih menitikberatkan pada sisi keamanan dari War on Drugs dan mengabaikan aspek-aspek yang berkaitan dengan gender, maka penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana War on Drugs telah melanggengkan penindasan ekonomi yang harus ditanggung oleh perempuan. Perempuan di sini merujuk pada pekerja perempuan yang terlibat dalam rantai produksi perdagangan narkoba. Dengan mengenali kerentanan perempuan dan menganalisis War on Drugs melalui perspektif Marxist Feminism, penelitian ini mengidentifikasi beberapa cara di mana War on Drugs telah melanggengkan penindasan ekonomi terhadap perempuan. Pertama, War on Drugs telah melembagakan standar feminitas dalam peradilan pidananya yang semakin melanggengkan peran gender tradisional. Kedua, kebijakan tersebut telah membingkai cocaleras sebagai musuh negara yang pantas mendapatkan perlakuan tidak adil. Terakhir, program War on Drugs sebagian besar tidak menjamin partisipasi perempuan karena menganggap perempuan sebagai aktor sekunder. Dengan memproblematisasi War on Drugs sebagai kebijakan dengan pendekatan negara-sentris dan maskulin, penelitian ini mengungkap bagaimana keamanan negara seringkali dicapai dengan mempertaruhkan kesejahteraan perempuan.

Women have been the most contributing yet most vulnerable actors in Colombia's drug trafficking. Women's contribution is proven by their presence in all tiers of the drug value chain; cultivation, production, and distribution. Nevertheless, it is worth noting that the coca economy has also placed women at the center of violence by positioning them in low-ranking, low-paying, and high-risk job positions. Acknowledging that existing research focuses more on the security side of the War on Drugs and neglects aspects related to gender, this research aims to scrutinize how War on Drugs has perpetuated the economic oppression that women must bear. Women here refers to women workers who are involved in the drug value chain. By recognizing women's vulnerability and analyzing War on Drugs through a Marxist feminism perspective, this research identified several ways in which War on Drugs has perpetuated women's economic oppression. Firstly, the War on Drugs has institutionalized standards of femininity in its criminal justice that further perpetuate traditional gender roles. Secondly, the policy has falsely framed cocaleras as the enemies of the state that deserve unjust treatment. Lastly, the War on Drugs programs mostly do not ensure women's effective participation as it perceived women as secondary actors. In essence, by problematizing War on Drugs as a state-centric and masculine approach policy, this research uncovers how state security is often attained at the stake of women's welfare.

Kata Kunci : War on Drugs, women's economic oppression, Marxist feminism

  1. S1-2023-444338-abstract.pdf  
  2. S1-2023-444338-bibliography.pdf  
  3. S1-2023-444338-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2023-444338-title.pdf