Diaspora's imaginations on motherhood and mothering in madeleine thien's do not say we have nothing

MARCIA DEVANA, Prof. Dr. Ida Rochani Adi, S.U.

2022 | Skripsi | S1 SASTRA INGGRIS

Konsep motherhood dan mothering adalah dua konsep yang cukup rumit untuk dibahas. Motherhood sendiri berurusan dengan institusi patriarki dan pandangan institusi tentang ibu sebagai individu yang bertanggung jawab atas anak-anaknya. Sementara mothering berurusan pengalaman perempuan dalam membesarkan anak. Kedua konsep bercermin kencang pada budaya dari mana ibu berasal. Dalam novel Do Not Say We Have Nothing karya Madeleine Thien, tokoh-tokoh ibu memainkan peran besar dalam memajukan alur cerita dan dalam kehidupan anak-anak mereka. Penelitian ini melihat lebih lanjut bagaimana konsep motherhood dan mothering tercerminkan pada tokoh-tokoh ibu serta bagaimana identitas mereka sebagai Tionghoa and Tionghoa Kanada mempengaruhi motherhood and mothering mereka. Penelitian ini menggunakan teori motherhood dan mothering dari Adrienne Rich dan Andrea O�Reilly untuk menganalisis aksi tokoh ibu dan mengategorikan aksi-aksi tersebut menjadi masuk konsep motherhood atau mothering. Penelitian ini juga menggunakan teori identitas sosial milik Henri Tajfel untuk menganalisis bagaimana karakteristik grup dalam mempengaruhi individu yang berada di dalam grup. Penelitian ini menemukan bahwa setiap tokoh ibu di dalam novel memiliki variasi mereka sendiri berdasarkan situasi mereka sendiri dalam menjalankan konsep motherhood dan mothering. Salah satu tokoh ibu menjalankan daughter-practice sementara salah seorang tokoh ibu yang lain menjalankan single motherhood dan mothering. Budaya juga berdampak besar terhadap motherhood dan mothering mereka. Sebagai keturunan Tionghoa yang grup dalamnya juga adalah Tionghoa, mereka cenderung mengikuti karakteristik Tionghoa dalam motherhood dan mothering mereka.

Motherhood and mothering are complicated matters. Motherhood deals with the deeply rooted patriarchal institution of mothers as people responsible for their children, while mothering involves women experience in raising their children. The two are culturally derived. In Madeleine Thien's Do Not Say We Have Nothing, mothers play a central role in moving the plot forward and in their children's lives. This research aims to look into the depiction of the mother characters' motherhood and mothering and how their cultural identities as Chinese and Chinese Canadian affect said motherhood and mothering. This research utilizes Adrienne Rich and Andrea O'Reilly's theories of motherhood or mothering to analyse the mothers' actions and categorize them into motherhood and mothering as well as the social identity theory proposed by Henri Tajfel to look into how ingroup characteristics affect its members. It is revealed that each mother character practised a different kind of motherhood and mothering informed by their own experiences as women and mothers and by the situation surrounding them. The mothers implemented both motherhood and mothering but with variations. One of them did daughter-practice while the other was a practitioner of single motherhood and mothering. Their motherhood and mothering are also deeply affected by their cultural identities, particularly by the ingroup they belonged to. They also stuck more to Chinese characteristics.

Kata Kunci : motherhood, mothering, social identity, diaspora literature, contemporary literature, Do Not Say We Have Nothing