Signifikansi Puisi Gohyang Karya Jeong Ji-Yong: Kajian Semiotika Riffaterre

ADAM FERDIAN B, Suray Agung Nugroho, S.S., M.A., Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Penelitian ini menganalisis makna kata Gohyang pada puisi karya Jeong Ji-Yong dengan judul Gohyang yang terdapat dalam buku Jeong Ji-yong Sijib. Puisi Gohyang diciptakan pada tahun 1932. Puisi Gohyang merupakan salah satu puisi yang terkenal di Korea. Untuk mengetahui makna dari puisi Gohyang, maka puisi dianalisis menggunakan teori semiotika Michael Riffaterre (1978). Berdasarkan teori semiotika Michael Riffaterre (1978) maka dalam penelitian ini puisi dianalisis ke dalam tiga tahapan, yaitu pembacaan heuristik untuk mengetahui makna puisi berdasarkan kamus dan arti literal, tahapan pembacaan hermeneutik untuk mengetahui tema dan makna puisi berdasarkan konvensi sastra, dan tahapan analisis hipogram aktual dengan membandingkan dengan puisi sebelumnya untuk mengetahui makna puisi mendekati maksud penyair. Dalam penelitian ini, berdasarkan pembacaan heuristik dapat diketahui bahwa makna puisi secara harfiah menceritakan tentang penyair yang pulang ke kampung halamannya dan menceritakan kondisi kampung halamannya. Dalam pembacaan hermeneutik dapat diketahui bahwa penyair mengungkapkan bentuk perasaan kehilangan keluarga dan kampung halamannya. Selanjutnya, dalam analisis hipogram aktual dapat diketahui maksud kampung halaman yang ingin diungkapkan penyair adalah keluarga penyair. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar puisi Gohyang merupakan puisi yang menceritakan tentang penyair yang tidak dapat mengingat kampung halamannya, karena penyair merasa kampung halamannya sudah berbeda. Hasil dari penelitian ini menjelaskan penyebab penyair merasa kampung halamannya menjadi berbeda yaitu karena perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan penyair meliputi kehilangan jati diri, kehilangan keluarga, dan kehilangan kedamaian di kampung halamannya. Oleh karena itu, Gohyang yang dimaksud penyair adalah keluarga. Kehilangan keluarga sama dengan kehilangan kampung halaman.

This study analyzes the meaning of hometown in a poem by Jeong Ji-Yong with the title Gohyang contained in the book Jeong Ji-yong Sijib. Gohyang's poem was composed in 1932. Gohyang is one of the most famous poems in Korea. To find out the meaning of Gohyang's poem, the poem is analyzed using Michael Riffaterre's semiotic theory (1978). Based on Michael Riffaterre's (1978) semiotic theory, poem is analyzed into three stages in this study, namely heuristic reading to find out the meaning of poetry based on the dictionary and literal meaning, hermeneutic reading to find out the theme and meaning of poetry based on literary conventions, and actual hypogram analysis by comparing with the previous poem to find out the meaning of the poem approaching the poet's intention. In this study, based on heuristic reading, it can be seen that the literal meaning of the poem tells about the poet returning to his hometown and telling the conditions of his hometown, then in hermeneutic reading it can be seen that the poet expresses feelings of losing his family and hometown, and in the analysis of the actual hypogram it can be seen that the intention of the hometown that the poet wants to express is the poet's family. From this research, it can be concluded that in general Gohyang's is a poem that tells about a poet who cannot remember his hometown, because the poet feels that his hometown is already different. The results of this study explain why the poet feels that his hometown is different, namely because the feelings of loss. The poet's feelings of loss include loss of identity, loss of family, and loss of peace in his hometown. Therefore, Gohyang 'hometown' that the poet refers to is his family. Losing family equals losing hometown for him.

Kata Kunci : Puisi Korea, Semiotika Riffaterre, Jeong Ji-Yong, Jeong Ji-Yong Sijib, Gohyang