Laporkan Masalah

Pengaruh Pembangunan Exit Toll Purwomartani Terhadap Kinerja Jaringan Disekitarnya (studi kasus: Ruas Solo-Yogyakarta

AOVA AWAMIRILLAH, Dr. Eng. Muhammad Zudhy Irawan, S.T., M.T.;Dr. Ir. Dewanti, MS.

2022 | Tesis | Magister Sistem dan Teknik Transportasi

Simpang susun Purwomartani menjadi salah satu akses pintu tol yang dapat digunakan menuju daerah perkotaan yang berlokasi di perbatasan Klaten-Kartasuro. Akses On-Off Ramp yang berada di sepanjang jalan Ringroad Barat menjadi bangkitan/tarikan pengguna jalan tol untuk berada lebih dekat dengan pusat kegiatan Kota Yogyakarta. Pembangunan on-off ramp yang berstruktur elevated dengan akses yang lebih kecil di sepanjang jalan Ringroad Barat belum sepenuhnya mendapatkan izin operasi dari pemerintah D.I Yogyakarta. Hal ini menjadikan simpang susun Purwomartani sebagai akses keluar-masuk yang memfasilitasi perjalanan ruas Solo-Yogyakarta menuju kawasan perkotaan atau meneruskan perjalanan menuju bandara YIA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar dampak yang ditimbulkan akibat operasi exit Purwomartani yang direncanakan di tahun 2024 mendatang. Metode yang digunakan yaitu metode sintetis gravity model dengan dua batasan sebagai pendekatan untuk mengetahui sebaran pergerakan akibat lalulintas tambahan dari operasi exit Purwomartani. Pengumpulan data sekunder berupa matrik asal tujuan (MAT) kemudian diproyeksikan pada tahun 2024 dengan menggunakan persamaan geometri. Hasil tersebut kemudain dimodelkan dalam program aplikasi PTV Visum 2022. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanpa operasi exit tol di tahun 2024 terdapat penurunan kinerja jaringan jalan berupa V/C ratio sebesar 10%. Pada skenario do nothing tanpa pembangunan di tahun 2024 merupakan hasil proyeksi kinerja jaringan dari tahun 2019. Dengan demikian kinerja jaringan belum dibebankan pada kondisi lalulintas tambahan dari exit Purwomartani. Pada Skenario dengan pembebanan lalulintas tambahan terdapat penurunan akibat operasi exit Purwomartani sebesar 15%. Hasil perbandingan antara do nothing dan do something merekomendasikan perbaikan kinerja jaringan jalan dengan pelebaran jalan sebesar 1 meter. Sehingga pada pelebaran tersebut dapat mereduksi kinerja jalan berupa V/C ratio sebesar 7%. Pada jaringan dengan tanpa perbaikan mengalami hasil V/C ratio yang tidak berubah hal ini dikarenakan lalulintas bergerak dengan sistem keseimbangan equilibrium pada sistem analisis yang digunakan. Dengan demikian pada ruas Jl. Solo-Yogyakarta justru semakin memburuk yaitu menurun sebesar 24,19% dan ruas Jl. Yogyakarta-Piyungan membaik dengan kapasitas ruas meningkat sebesar 31%.

Purwomartani Interchange is one of the toll gate accesses that can be used to urban areas located on the Klaten-Kartasuro border. On-Off Ramp access along the West Ringroad road is a revival / attraction for toll road users to be closer to the center of Yogyakarta City activities. The construction of an on-off ramp with an elevated structure with smaller access along the West Ringroad road has not fully obtained an operating permit from the Yogyakarta D.I government. This makes the Purwomartani interchange an entry and exit access that facilitates the journey of the Solo-Yogyakarta section to urban areas or continue the journey to YIA airport. This study aims to find out how much impact the Purwomartani exit operation is planned for 2024. The method used is a synthetic gravity model method with two limitations as an approach to determine the distribution of movement due to additional traffic from purwomartani exit operation. Secondary data collection in the form of a matrix of origin of purpose (MAT) is then projected in 2024 using geometric equations. These results are modeled in the PTV Visum 2022 application program. The results of this study show that without toll exit operations in 2024 there is a decrease in road network performance in the form of a V/C ratio of 10%. The do nothing scenario without development in 2024 is the result of projected network performance from 2019. Thus the network performance has not been charged on the additional traffic conditions of the Purwomartani exit. In the scenario with additional traffic loading, there is a decrease due to Purwomartani's exit operation by 15%. The results of the comparison between do nothing and do something recommend improving the performance of the road network with road widening by 1 meter. So that the widening can reduce road performance in the form of a V / C ratio by 7%. In networks with no improvement, the V/C ratio results have not changed, this is because the traffic moves with the equilibrium balance system in the analysis system used. Thus, the Jl. Solo-Yogyakarta section actually worsened, namely decreasing by 24.19% and the Jl. Yogyakarta-Piyungan section improving with the capacity of the section increasing by 31%.

Kata Kunci : PTV Visum, Gravity Model, V/C ratio, Equilibrium, Purwomartani

  1. S2-2022-467276-Abstract dan Intisari.pdf  
  2. S2-2022-467276-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-467276-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-467276-title.pdf