PENILAIAN KINERJA PADA PROYEK STASIUN PENGUMPUL (SP) TAPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
NURHALIM PRIYANTO, Rika Fatimah, P.L., M.Sc., Ph.D.,
2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)Pengembangan Stasiun Pengumpul (SP) Tapen merupakan fasilitas produksi yang memiliki kapasitas liquid sebesar 1000 BBLS dan gas sebesar 2.33 MMSCFD. Pelaksanaan proyek pembangunan Stasiun Pengumpul (SP) Tapen dijadwalkan dengan jadwal fast track scheudule dengan durasi waktu penyelesaian adalah 23 pekan dan total biaya yang dianggarkan adalah sebesar Rp. 46,584,876,440,-. Jadwal yang cukup singkat dan padat, memerlukan suatu metode pengendalian yang baik yang dapat mengelola dan menilai kinerja sebuah proyek, sehingga proyek yang sedang berjalan dapat di kontrol baik secara jadwal dan biaya serta dapat menjadi sumber informasi yang baik dalam mengambil suatu keputusan dan menentukan langkah-langkah strategis. Earned Value Management (EVM) adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini yang merupakan sebuah metode yang menggabungkan ruang lingkup, jadwal, dan pengukuran sumber daya untuk menilai kinerja dan kemajuan proyek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menilai kinerja proyek Stasiun Pengumpul (SP) Tapen yang yang terdiri dari kinerja biaya dan kinerja penjadwalan, termasuk estimasi biaya dan estimasi penjadwalan dan waktu penyelesaian akhir dari proyek. Hasil penilaian kinerja tersebut sebagai dasar untuk melakukan perbaikan dengan mengidentifkasi faktor penyebab jika terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek SP Tapen serta rencana perbaikan. Hasil penilaian kinerja yang telah dilakukan dengan menggunakan metode earned value management, dengan data selama kurun waktu 14 (empat belas) pekan menunjukan bahwa waktu penyelesaian proyek diperkirakan terjadi pada pekan ke-25. Hasil tersebut menunjukan adanya potensi keterlambatan selama 2 pekan. Berdasarkan hubungan penilaian kinerja proyek dan varian, dengan nilai SV pada pekan ke-14 adalah < 0 dan SPI < 1 serta nilai CV pada pekan ke-14 adalah > 0 dan CPI > 1 maka dapat di simpulkan bahwa proyek SP Tapen berada dalam kondisi terlambat dari jadwal/Behind Schedule dan dibawah anggaran/Under Budget. Keterlambatan tersebut diakibatkan oleh adanya koordinasi lintas fungsi yang kurang baik, adanya penggunaan peralatan idle/tunda dari lapangan-lapangan lain yang tidak siap pakai, terjadinya cuaca hujan ekstrim pada saat pelaksanaan dilapangan dan terdapat banyak modifikasi-modifikasi pekerjaan dilapangan. Rencana perbaikan diantaranya adalah menambah personel, melakukan perbaikan secepatnya, membuat temporary shelter, dan melakukan pekerjaan mark-up drawing (penggambaran sesuai aktual di lapangan).
Development of the Tapen Gathering Station (GS) is a production facility with a liquid capacity of 1,000 BBLS and 2.33 MMSCFD of gas. The implementation of the Tapen Gathering Station (GS) construction project is scheduled according to a fast track schedule with a duration of completion of 23 weeks and a total budgeted cost of Rp. 46,584,876,440,-. A short and tight schedule requires a good control method that can manage and assess the performance of a project, so that ongoing projects can be controlled both in terms of schedule and cost and can be a good source of information in making decisions and determining strategic steps. Earned Value Management (EVM) is the method used in this study which is a method that combines the scope, schedule, and measurement of resources to assess project performance and progress. The purpose of this study is to be able to assess the performance of the Tapen Gathering Station (GS) project which consists of cost performance and scheduling performance, including cost estimates and scheduling estimates and the final completion time of the project. The results of the performance appraisal serve as a basis for making improvements by identifying the causal factors if there is a delay in the completion of the SP Tapen project as well as improvement plans. The results of the performance appraisal that has been carried out using the earned value management method, with data over a period of 14 (fourteen) weeks indicate that the project completion time is estimated to occur in the 25th week. These results indicate a potential delay of 2 weeks. Based on the relationship between project performance appraisal and variance, with the SV value in the 14th week being < 0 and SPI < 1 and the CV value in the 14th week being > 0 and CPI > 1, it can be concluded that the Tapen SP project is in a late condition from schedule/Behind Schedule and under budget/Under Budget. The delay was caused by poor cross-functional coordination, the use of idle/delayed equipment from other fields that were not ready for use, the occurrence of extreme rainy weather during field work and there were many modifications to field work. Improvement plans include adding personnel, carrying out repairs as soon as possible, making temporary shelters, and carrying out mark-up drawing work (according to actual drawings in the field).
Kata Kunci : Kinerja Proyek, Project Management, Earned Value Management, EPCI, Tapen, Planned Value, Earned Value, Actual Cost, Cost Performance Index, Schedule Performance Index