Kontaminasi Mikroplastik pada rumput Laut Eucheuma cottonii Weber-van Bosse Budidaya di Pantai Bomo, Banyuwangi, Jawa Timur

RETNO SURYANDARI, Dr. rer. Nat. Andhika Puspito Nugroho, M.Si. ; Dr. Sudrajat, M.P.

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU LINGKUNGAN

Budidaya rumput laut E. cottonii merupakan salah satu sektor yang harus memenuhi prinsip kesehatan, minim limbah dan keberlanjutan dalam Ekonomi Biru. Namun E. cottonii di Pantai Bomo, Banyuwangi terancam kontaminasi mikroplastik yang dapat menjadi vektor penyakit ke manusia melalui rantai makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis dan mekanisme kontaminasi mikroplastik pada E. cottonii serta korelasi umur tanam E. cottonii dengan jumlah konsentrasi kontaminasi mikroplastik untuk dijadikan dasar perumusan strategi pencegahan kontaminasi mikroplastik. Metode penelitian yang digunakan yaitu Metode Campuran (Mixed Method) dengan teknik Explanatory Sequential Design. Teknik pengambilan sampel penelitian kuantitatif pada E. cottonii menggunakan Simple Random Sampling setiap minggu selama 5 minggu dan dianalisis menggunakan Wet Peroxide Oxidation untuk preparasi sampel dan Fourier Transform Infrared (FT-IR) teknik KBr untuk analisis polimer. Selanjutnya teknik pengambilan data narasumber menggunakan teknik Purposive Sampling dan In Depth Interview kemudian dianalisis menggunakan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan mikroplastik yang mengontaminasi E. cottonii didominasi oleh mikroplastik berukuran kecil (<1,5 mm), berbentuk serat (fiber) dan berwarna transparan. Mekanisme kontaminasi mikroplastik pada E. cottonii terjadi melalui 2 pola yaitu melilit pada talus dan terperangkap oleh epifit N. savatieri. Umur tanam E. cottonii memiliki korelasi positif (0,604) dengan jumlah mikroplastik yang mengontaminasi E. cottonii. Hal ini dipicu oleh pertumbuhan epifit N. savatieri yang juga memiliki masa pertumbuhan selama 3-4 minggu menjadi talus dewasa. N. savatieri selain menjadi penyebab terperangkapnya mikroplastik pada E. cottonii juga mengakibatkan terhambatnya laju pertumbuhan E. cottonii yang berpotensi merugikan petani. Oleh sebab itu dirumuskan strategi untuk mencegah masuknya limbah plastik masuk ke perairan serta mencegah tumbuhnya epifit N. savatieri dengan cara pembangunan Bank Sampah, memberi perlakuan pada bibit E. cottonii sebelum ditanam, serta pembangunan IPAL.

E. cottonii seaweed cultivation is one sector that must comply with the principles of health, minimal waste, and sustainability in the Blue Economy. However, E. cottonii in Bomo Beach, Banyuwangi is threatened with microplastic contamination which can be a vector of disease to humans through the food chain. This study aims to analyze the type and mechanism of microplastic contamination in E. cottonii and the correlation of planting age of E. cottonii with the amount of concentration of microplastic contamination to be used as the basis for formulating strategies for preventing microplastic contamination. The research method used is the Mixed Method with the Explanatory Sequential Design technique. The sampling technique for quantitative research on E. cottonii used Simple Random Sampling every week for 5 weeks and analyzed using Wet Peroxide Oxidation for sample preparation and Fourier Transform Infrared (FT-IR) KBr technique for polymer analysis. Furthermore, the data collection techniques used by the informants were purposive sampling and in-depth interviews and then analyzed using SWOT. The results showed that the microplastics that contaminate E. cottonii were dominated by microplastics of small size (<1.5 mm), in the form of fibers and transparent in color. The mechanism of microplastic contamination in E. cottonii occurs through 2 patterns, namely wrapped around the thallus, and trapped by N. savatieri epiphytes. The planting age of E. cottonii had a positive correlation (0.604) with the number of microplastics contaminating E. cottonii. This was triggered by the growth of the epiphytic N. savatieri which also had a growth period of 3-4 weeks to become an adult thallus. N. savatieri besides being the cause of the trapping of microplastics in E. cottonii also inhibits the growth rate of E. cottonii which has the potential to make farmers lose. Therefore, a strategy was formulated to prevent the entry of plastic waste into the waters and prevent the growth of N. savatieri epiphytes by constructing a Waste Bank, treating E. cottonii seedlings before planting, and constructing WWTPs.

Kata Kunci : Eucheuma cottonii, Mikroplastik, FT-IR, Epifit, N. savatieri