Penyimpangan Bahasa Jawa pada Media Sosial Instagram: Studi Kasus pada Akun @dagelan_jowo
SABBIHISMA DEBBY S, Dr. Hendrokumoro, M.Hum
2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKInstagram merupakan salah satu media sosial yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Berbagai fitur yang mampu menampung bahasa masyarakat, seperti comment, captions, reply on comment, dlsb. dapat menjadikan Instagram sebagai salah satu sumber data penelitian kebahasaan. Bahasa yang digunakan dalam Instagram sangat beragam, mulai dari formal, bahasa puitis, hingga bahasa humor. Bahasa yang digunakan tersebut banyak ditemukan menyimpang dari kaidah penulisan bahasa, seperti yang terjadi pada akun @dagelan_jowo. Hal tersebut dikarenakan dalam media sosial tidak dituntut adanya keformalan dan kebakuan berbahasa. Terutama pada tulisan-tulisan yang mengandung unsur humor. Kebiasaan menggunakan bahasa yang menyimpang dapat berdampak pada kaburnya kaidah bahasa itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk penyimpangan bahasa Jawa yang terjadi pada akun @dagelan_jowo pada tataran ortografi, morfologi, dan sintaksis, serta faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan bahasa tersebut. Data dalam penelitian ini ada dua. Pertama, data berbentuk kata, frasa atau kalimat yang terindikasi memuat penyimpangan bahasa Jawa dalam akun @dagelan_jowo. Kedua, data berbentuk kondisi fisik, psikologis, dan latar belakang bahasa responden. Data tersebut dikumpulkan melalui tiga metode, yaitu dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik dokumentasi digunakan untuk menggali data berkaitan dengan bentuk-bentuk penyimpangan bahasa Jawa dalam berbagai tataran. Teknik kuesioner dan wawancara digunakan untuk menggali data tentang latar belakang bahasa responden guna membantu menentukan faktor yang mempengaruhi terjadinya penyimpangan bahasa Jawa. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penyimpangan bahasa Jawa dalam tataran ortografi, morfologi, dan sintaksis dengan total 2318 data. Penyimpangan bahasa terbanyak yang ditemukan dalam tataran ortografi berkaitan dengan ejaan fonologis, yaitu sebanyak 511 kasus. Dalam tataran morfologi, penyimpangan bahasa terbanyak ditemukan berkaitan dengan diksi, yaitu sebanyak 451 kasus. Dalam tataran sintaksis, penyimpangan bahasa terbanyak ditemukan berkaitan dengan tanda baca dan pembentukan kalimat, yaitu sebanyak 263 kasus. Penyimpangan tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kebiasaan, tingkat kompetensi penutur, kelalaian, kesulitan mengingat, kurangnya konsentrasi, serta kesengajaan.
Instagram is one of the social media that is most in demand by the public. Various features that can accommodate the language of the community, such as comments, captions, replies on comments, etc. can make Instagram a source of language research data. The language used on Instagram is very diverse, ranging from formal, poetic language, to humorous language. The language used on Instagram deviates from the rules of writing language, as happened in the @dagelan_jowo account. This is because social media does not require formality and language standards. The habit of using deviant language can have an impact on the blurring of the rules of the language itself. This study aims to describe the forms of Javanese language deviation that occur in the @dagelan_jowo account at the orthography, morphology, and syntax levels, as well as the factors that influence the occurrence of these deviations. There are two data in this study. First, the data is in the form of words, phrases, or sentences which are indicated to contain deviations in the Javanese language in the @dagelan_jowo account. Second, the data are in the form of the respondent's physical, psychological, and language background. The data was collected through three methods, namely documentation, questionnaires, and interviews. Documentation techniques are used to explore data relating to forms of deviation in the Javanese language at various levels. Questionnaires and interview techniques were used to collect data about the respondent's language background to help determine the factors that influence the occurrence of Javanese language deviations. The data collected were analyzed descriptively qualitatively. The results showed that there were deviations in the Javanese language at the orthography, morphology, and syntax levels with a total of 2318 data. The most deviations found at the orthographic level were related to phonological spelling, as many as 511 cases. At the morphological level, the most deviations were found related to diction, as many as 451 cases. At the syntactic level, the most deviations were found related to punctuation and sentence formation, as many as 263 cases. The deviation is influenced by various factors, namely habits, speaker competence level, negligence, difficulty remembering, lack of concentration, and intentionality.
Kata Kunci : Javanese language, deviations, influencing factors, social media