Laporkan Masalah

Pemanfaatan Lahan Untuk Penetapan Harga Jual Perumahan Jeruksawit Permai Kabupaten Karanganyar

ULFAH HIDAYATI, Dian Sestining Ayu, S.T., M.T.

2022 | Tugas Akhir | D4 TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPIL

Meningkatnya penduduk setiap tahun mengakibatkan permintaan terhadap rumah tidak seimbang dengan ketersediaan rumah. Harga jual rumah yang meningkat menyebabkan sebagian masyarakat terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sulit mewujudkan rumah impian. Dalam mengembangkan kawasan perumahan yang potensial, developer perlu memperhatikan pola pemanfaatan lahan yang efektif. Banyaknya perumahan baru memicu persaingan antar pengembang perumahan dalam menyediakan rumah layak huni. Mengingat suatu proyek perumahan berjangka panjang, studi kelayakan terhadap aspek finansial pun harus tetap diperhatikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan lahan pada site plan, kesesuaian hasil pengadaan hunian untuk MBR, jenis kerusakan rumah dan estimasi biaya perbaikan, mengetahui nilai harga jual agar mampu bersaing dengan kompetitor serta mengetahui kelayakan investasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang ditunjang dengan data primer berupa wawancara, kuesioner, observasi lapangan serta data sekunder berupa kajian dokumen dan pustaka. Pendekatan kuesioner yang digunakan adalah skala likert. Hasil analisis didapatkan komposisi pemanfaatan lahan Perumahan Jeruksawit Permai 57% untuk kavling, 31% untuk prasarana dan utilitas, 12% untuk sarana dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kuesioner pengadaan rumah layak huni mendapatkan nilai 3.41 dari skala 5 dan termasuk dalam kategori sesuai berdasarkan pendekatan skala likert. Adanya biaya perbaikan rumah sebesar 2% - 3% dari harga jual mengakibatkan harga jual rumah di tahun 2023 yaitu Rp 150.500.000 untuk RST 27/60 Tengah, Rp 165.000.000 untuk RST 27/60 Tepi, Rp 270.000.000 untuk RS 36/84 Tengah dan Rp 285.000.000 untuk RS 36/84 Tepi. Dari aspek finansial hasil NPV sebesar Rp 1.037.018.432 yang menunjukkan investasi dapat diterima dan IRR sebesar 11,63%.

The increasing population every year makes the demand for housing being not balanced with the availability of houses. The increasing selling price of houses made it difficult for some people, especially the Low-Income Community (MBR), to realize their dream house. In developing potential residential areas, developers need to pay attention to effective land use patterns. There are a lot of new housing tjat triggers competition between housing developers in providing decent housing. Considering a long-term housing project, an appropriate study on the financial aspect must also be considered. The research goals is to determine the effectiveness of land use on the site plan, the suitability of the results of housing procurement for MBR, types of damage to houses and estimated repair costs, knowing the selling price to be able to compete with competitors and knowing the investment feasibility. The method used in this study is quantitative and qualitative method which is supported by primary data in the form of interviews, questionnaires, field observations and secondary data in the form of document and literature studies. Questionnaire used with Likert scale. The results of the analysis showed that the composition of land use for Jeruk Sawit Permai Housing was 57% for plots, 31% for infrastructure and utilities, 12% for facilities and green open space (RTH). The questionnaire for the appropriate of livable houses gets a score of 3.41 on a scale of 5 and this is included in the appropriate category based on the Likert scale. The cost of house repairs of 2% - 3% of the selling price resulted in the selling price of the house in 2023 being Rp 150,500,000 for Center RST 27/60, Rp 165,000,000 for Side RST 27/60, Rp 270,000,000 for Center RS 36/84 and Rp. 285,000,000 for Side RS 36/84. From the financial aspect, the NPV result is IDR 1,037,018,432 which shows that the investment is acceptable and the IRR is 11,63%.

Kata Kunci : masyarakat berpenghasilan rendah, pemanfaatan lahan, rumah layak huni, harga jual, kelayakan/low-income community, land utilization, livable home, selling price, properness

  1. D4-2022-431538-abstract.pdf  
  2. D4-2022-431538-bibliography.pdf  
  3. D4-2022-431538-tableofcontent.pdf  
  4. D4-2022-431538-title.pdf