Persepsi Apoteker dan Kelengkapan Pemberian Informasi Obat Kepada Pasien di Apotek Daerah Istimewa Yogyakarta

DINI RAHMAWATI, Dr. apt. Anna Wahyuni Widayanti, MPH.

2022 | Skripsi | S1 FARMASI

Kejelasan dan kelengkapan informasi obat baik pada etiket maupun yang disampaikan lisan oleh apoteker dapat mempengaruhi penggunaan obat oleh masyarakat. Penggunaan obat yang tidak tepat dapat mengakibatkan medication error. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran mengenai persepsi apoteker dan kelengkapan pemberian informasi obat kepada pasien serta mengetahui hubungan karakteristik sosiodemografi dengan persepsi dan kelengkapan pemberian informasi obat, serta hubungan persepsi dengan kelengkapan pemberian informasi obat kepada pasien di Apotek Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif cross sectional dengan teknik pengambilan sampel berupa convenience sampling secara daring dan luring menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan PMK No. 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek dan telah diuji validitas maupun reliabilitas sebelumnya. Data dianalisis secara univariate dan bivariate. Diperoleh 90 responden, mayoritas berjenis kelamin perempuan (82,2%), berpendidikan terakhir profesi apoteker (92,2%), rata-rata usia responden 32,3 tahun dengan lama bekerja 5,69 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apoteker yang bekerja di apotek DIY memiliki persepsi penting untuk memberikan informasi secara lengkap, namun apoteker belum sepenuhnya menyampaikan informasi obat secara lengkap kepada pasien. Terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dengan persepsi apoteker (p=0,011) dan kelengkapan pemberian informasi obat (p=0,032) dan terdapat hubungan yang signifikan (p=0,038) antara usia dengan kelengkapan pemberian informasi obat. Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,001) antara persepsi apoteker dengan kelengkapan pemberian informasi obat kepada pasien. Dari hasil peneltian tersebut diperlukan peningkatan persepsi yang lebih positif dari apoteker yang bekerja di apotek DIY terhadap pentingnya kelengkapan pemberian informasi obat sehingga masyarakat akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dari apoteker.

The clarity and completeness of drug information on the label and delivered orally by pharmacists can influence drug use by the public. Improper use of drugs can result in medication errors. This study aims to provide an overview of pharmacist perceptions and the completeness of providing drug information to patients and to find out the relationship of sociodemographic characteristics with the perception and completeness of providing drug information, as well as the relationship between perception and the completeness of providing drug information to patients in the Special Region of Yogyakarta Pharmacy. The research was conducted using a cross-sectional quantitative method with convenience sampling in online and offline as a sampling technique using a questionnaire developed by researchers based on PMK No. 73 of 2016 concerning Pharmaceutical Service Standards in Pharmacies and has been tested for validity and reliability beforehand. Data were analyzed by univariate and bivariate. Obtained 90 research respondents, the majority were female (82.2%), most recently educated as a pharmacist (92.2%), and the average age of respondents was 32.3 years with a length of service of 5.69 years. The results showed that pharmacists who work in Special Region of Yogyakarta pharmacies have perception it was important to provide complete information, but pharmacists had not fully conveyed complete drug information to patients. There was a significant difference between gender and the pharmacist's perception (p=0.011) and the completeness of providing drug information (p=0.032), and there was a relationship (p=0.038) between age and the completeness of providing drug information. There is a significant relationship (p<0.001) between pharmacist perceptions and the completeness of providing drug information to patients. From the results of this research, it is necessary to increase the more positive perception of pharmacists who work in Special Region of Yogyakarta pharmacies on the importance of completeness in providing drug information so that people will get more complete information from pharmacists.

Kata Kunci : Persepsi Apoteker, Kelengkapan Pemberian Informasi Obat, Apotek