Laporkan Masalah

Pemodelan Faktor Determinan Perilaku Belajar Mahasiswa Kedokteran Dalam Menghadapi Asesmen Kognitif Yang Bersifat High Stake

MARINDRA FIRMANSYAH, Prof. dr. Gandes R. Rahayu, MMedEd, Ph.D; dr. Yoyo Suhoyo, MMedEd, Ph.D.

2022 | Disertasi | DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

Latar Belakang: Assessment drive learning menjadi sebuah konsep dalam pendidikan kedokteran. Namun konsep tersebut masih belum dijelaskan secara lengkap terkait mekanismenya. Ada model mekanisme yang sudah pernah dilakukan di penelitian sebelumnya, namun terbatas pada kultur budaya yang terbatas dan pada konteks asesmen sumatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor determinan perilaku belajar pada mahasiswa kedokteran di Indonesia sebelum ujian kognitif high stake. Sehingga diharapkan ada konsep mekanisme asesmen dalam mendorong mahasiswa untuk belajar yang telah diuji. Metode penelitian: Rancangan penelitian ini adalah mixed method dengan sequential exploratory design dan terdiri dari tiga tahap penelitian untuk menjawab tiga permasalahan penelitian. Penelitian tahap pertama menggunakan rancangan grounded theory untuk menggali perilaku belajar mahasiswa sebelum menghadapi asesmen yang bersifat high stake dengan faktor - faktor determinannya. Pada penelitian tahap kedua dilakukan uji hipotesis faktor determinan perilaku belajar terhadap perilaku belajar mahasiswa sebelum ujian yang bersifat high stake dengan menggunakan SEM PLS. Penelitian tahap tiga dilakukan dengan uji komparasi untuk melihat perbedaan perilaku belajar mahasiswa sebelum ujian low stake dan high stake. Hasil: Faktor determinan terhadap perilaku belajar mahasiswa sebelum ujian yang bersifat high stake yaitu faktor asesmen dan faktor mekanisme/faktor yang memediasi. Faktor asesmen mempunyai nilai prediksi yang kuat terhadap perilaku belajar dengan nilai Q-Squared sebesar 0,492. Sedangkan faktor determinan sebagai variabel eksogen yang memiliki pengaruh paling besar terhadap perilaku belajar adalah faktor lingkungan dengan nilai koefisien total sebesar 0,256. Variabel intervening yang paling berpengaruh memediasi faktor asesmen terhadap perilaku belajar adalah adanya persepsi manfaat lulus. Kemudian didapatkan perbedaan yang signifikan perilaku belajar sebelum ujian low stake dan high stake. Kesimpulan: Aspek keyakinan spiritual menjadi faktor determinan yang mewarnai perilaku belajar mahasiswa di Indonesia yang tidak ditemukan di penelitian sebelumnya. Perbedaan persepsi mahasiswa dalam melihat manfaat dari ujian di setiap stake akan menyebabkan perbedaan respon perilaku belajarnya

Background: Assessment drive learning has become a concept in medical education. However, the concept has not been fully explained regarding the mechanism. There is a mechanism of learning model that has been carried out in previous studies but is limited to limited cultures and in the context of summative assessments. This study aims to explore the determinants of learning behavior in medical students in Indonesia before the high stake cognitive exam. So it is hoped that there will be a concept of an assessment mechanism in encouraging students to learn that has been tested. Research method: This research design is a mixed method with a sequential exploratory design and consists of three stages of research to answer three research problems. The first phase of research uses a grounded theory design to explore student learning behavior before facing a high stake assessment with its determinant factors. In the second stage of research, the hypothesis test of the determinants of learning behavior on student learning behavior before the high stake test was conducted using SEM PLS. The third stage of the research was conducted by using a comparative test to see the differences in student learning behavior before the low stake and high stake exams. Results: The determinant factors of student learning behavior before the exam that is at high stake are assessment factors and mediating factors/mechanisms. The assessment factor has a strong predictive value on learning behavior with a Q-Squared value of 0.492. While the determinant factor as an exogenous variable that has the greatest influence on learning behavior is the environmental factor with a total coefficient value of 0.256. The most influential intervening variable mediating the assessment factor on learning behavior is the perception of the benefits of graduating. Then there is a significant difference in learning behavior before the low stake and high stake exams. Conclusion: The aspect of spiritual belief is a determining factor that characterizes student learning behavior in Indonesia which was not found in previous studies. Differences in student perceptions in seeing the benefits of the exam in each stake will cause differences in their learning behavior responses

Kata Kunci : assessment drive learning, low stake, high stake, learning impact.

  1. S3-2022-435369-abstract.pdf  
  2. S3-2022-435369-bibliography.pdf  
  3. S3-2022-435369-tableofcontent.pdf  
  4. S3-2022-435369-title.pdf