Kesiapan Rumah Sakit dalam Implementasi Sistem Pembayaran Global Budget di Kabupaten Purworejo

DINA ANJAYANI, DR. dr. Andreasta Meliala, DPH, M.Kes, MAS; DR. drg. Yulita Hendrartini, M.Kes, AAK

2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Latar belakang : Pada tahun 2018 BPJS Kesehatan mulai mengawali pilot project penerapan sistem pembayaran Rumah Sakit mixed-method INA CBGs dan global budget. Kabupaten Purworejo menjadi salah satu wilayah yang ditunjuk sebagai uji coba implementasi sistem pembayaran global budget. Evaluasi triwulan 1 tahun 2022 menunjukkan hasil yang kurang optimal dari indikator kinerja Rumah Sakit. Untuk itu perlu dilakukan penelitian bagaimana kesiapan Rumah Sakit dalam Implementasi Sistem Pembayaran Global Budget. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kesiapan rumah sakit dalam implementasi sistem pembayaran Global Budget di Kabupaten Purworejo. Metode : Penelitian menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Subyek penelitian adalah manajemen enam Rumah Sakit di Kabupaten Purworejo. Observarsi dan wawancara digunakan untuk mengeksplorasi kesiapan rumah sakit dari aspek persepsi faskes, strategi kecukupan anggaran RS, perhitungan Global Budget, dan kepuasan pasien melalui hasil Walk Through Audit. Metode skoring digunakan untuk menilai kesiapan rumah sakit dalam implementasi sistem pembayaran Global Budget melalui empat variabel utama di atas. Penilaian kesiapan menggunakan alat CCCEAR (California Community Clinic EHR Assessment and Readiness) yang telah dimodifikasi, dengan tiga tingkat kesiapan, yakni 1) Belum siap (skor 0- 33), 2) cukup siap (34-66), dan 3) sangat siap (67-100). Hasil : Analisis kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan terhadap data hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa rumah sakit berada pada rentang kedua dengan skor 26 oleh penilai I dan skor 24 oleh penilai II. Hal ini mengindikasikan bahwa rumah sakit berada dalam kategori belum siap dan belum mempertimbangkan untuk mengembangkan rencana yang lebih komprehensif dan terperinci dalam implementasi sistem pembayaran Global Budget, serta bagaimana membangun kapasitas untuk memastikan keberhasilan adopsi dan implementasinya. Kesimpulan : Hasil skoring terhadap empat variabel kesiapan rumah sakit dalam implementasi sistem pembayaran Global Budget menunjukkan bahwa rumah sakit belum mempunyai kesiapan yang optimal dalam implementasi sistem pembayaran Global Budget di Kabupaten Purworejo.

Background : In 2018, BPJS Kesehatan initiated a pilot project to integrate the INA CBGs and Global Budget mixed-method hospital payment system (global budget). Purworejo Regency is one of the areas designated as a pilot for the Global Budget payment system's deployment. The outcomes of the Hospital performance indicators in the first semester review were less than ideal. As a consequence, it is required to conduct study into the Hospital's readiness to implement the Global budget Payment System. This study set out to determine how prepared the hospitals in Purworejo Regency were to implement the Global Budget payment scheme. Method : A descriptive design and a qualitative methodology were used in the research. The management of four hospitals in Purworejo Regency is the topic of the study. Observations and interviews were used to explore the readiness of hospitals in implementing the Global Budget payment system in terms of health facilities perception, Quality Control and Cost Control strategies, Global Budget calculations, and patient satisfaction through the results of the Walk Through Audit. Through the four key variables mentioned above, the scoring technique is used to evaluate the readiness of hospitals to implement the Global Budget payment system. The modified CCCEAR (California Community Clinic EHR Evaluation and Readiness) tool is used for the readiness assessment, which has three readiness levels: 1) not ready (score 0-33), 2) moderately ready (34-66), and 3) definitely ready (67-100). Result : According to a qualitative examination of data from observations and interviews, the hospital received scores of 26 from assessor II and 24 from assessor I, positioning it in the second range. This demonstrates that the hospital fits into the category of being not ready and that it has not considered about developing a more comprehensive and in-depth plan for implementing the Global Budget payment system as well as how to create capacity to enable successful adoption and implementation. Conclusion : The hospital is not yet at its highest level of readiness to proceed with adopting the Global Budget payment system in Purworejo Regency, according to the findings of scoring on four variables of hospital readiness.

Kata Kunci : Global Budget; kesiapan; rumah sakit; JKN