Evaluasi Perubahan Lebar Jalan dan Penerapan Sistem Satu Arah Jalan Ahmad Yani terhadap Kinerja Simpang Naga Mas dan Simpang Lampu Gantung Kota Tegal
ANANDA YUDHA P, Dr. Wiryanta, S.T., M.T.
2022 | Tugas Akhir | D4 TEKNIK PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR SIPILPada tahun 2021, pemerintah Kota Tegal melakukan revitalisasi pada ruas Jalan Ahmad Yani menjadi kawasan City Walk atau kawasan pejalan kaki dengan memperlebar pedestrian dan mengurangi lebar jalan. Oleh karena itu, Dinas Perhubungan Kota Tegal menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah yang diberlakukan sejak 3 November 2021. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap kinerja simpang bersinyal yang ada di kawasan jalan ini. Maka, dalam penelitian ini akan dibahas mengenai evaluasi perubahan lebar jalan dan penerapan sistem satu arah pada ruas Jalan Ahmad Yani Kota Tegal terhadap kinerja Simpang Naga Mas dan Simpang Lampu Gantung. Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan kinerja Simpang Naga Mas dan Simpang Lampu Gantung kondisi sebelum dan setelah tahun 2021 (eksisting) serta memprediksi kinerja kedua simpang tersebut kondisi lima dan sepuluh tahun mendatang (tahun 2027 dan 2032) mengetahui gambaran kondisi kelayakan simpang di masa depan. Analisis kinerja simpang bersinyal pada kedua simpang tersebut berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) agar diperoleh data kinerja seperti kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrean, dan tundaan rata-rata simpang. Hasil analisis kinerja kedua simpang kondisi eksisting, prediksi lima tahun, dan sepuluh tahun menunjukkan bahwa parameter perilaku lalu lintas pada Simpang Naga Mas sudah aman atau sudah sesuai standar yang diijinkan. Sedangkan untuk Simpang Lampu Gantung belum memenuhi standar yang diijinkan. Untuk hasil perbandingan kinerja kedua simpang tersebut pada kondisi sebelum dan setelah tahun 2021, menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada Simpang Naga Mas, sedangkan untuk Simpang Lampu Gantung tidak mengalami perubahan pada kinerja simpang.
In 2021, the Tegal City government has revitalized Ahmad Yani Street into a City Walk or pedestrian area by widening pedestrians and reducing the width of the road. Therefore, Dinas Perhubungan Kota Tegal has implemented a one-way traffic system since November 3, 2021. This will certainly affect the performance of existing signalized intersections in this area. Therefore, in this study, we will discuss about the evaluation of the road width changes and one-way system implementation on Ahmad Yani Street to the performance of Naga Mas and Lampu Gantung Intersection in Tegal City. This research was conducted by comparing the performance of the Naga Mas and Lampu Gantung Intersections before and after 2021 (existing) and predicting the performance of the two intersections in the next five and ten years (2027 and 2032). The signalized intersections performance analysis is based on the Indonesian Highway Capacity Manual 1997 to obtain performance data such as capacity, degree of saturation, queue length, and average delay of intersections. The results of the performance analysis of the two existing condition intersections, five-year predictions, and ten-year predictions indicate that the traffic behavior parameters at Naga Mas Intersection are safe or in accordance with the appropriate limit. As for the Lampu Gantung Intersection, it is not meet the permitted standards. For the results of the comparison of the two intersections performance in conditions before and after 2021, it shows that there is an improvement in the Naga Mas Intersections performance, while for the Lampu Gantung Intersection there is no change of its performance.
Kata Kunci : kinerja simpang bersinyal, Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, perbandingan kinerja simpang, peningkatan kinerja simpang