Penilaian Proses Pengembangan Produk Minuman Tradisional pada Model Wirausaha Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur
AMALIA WIKANDARI, Rika Fatimah, P.L., ST., M.Sc., Ph.D.
2022 | Skripsi | S1 MANAJEMENDalam memenuhi amanat pemerintah sesuai PERMENDES PDTT No. 7 Tahun 2021, Desa Karangwuni dibawah binaan BUMDes bersama G2R Tetrapreneur menciptakan produk dari potensi desa yaitu minuman tradisional. Namun, produk unggulan. G2R Tetrapreneur tidak melalui tahapan proses pengembangan produk yang formal. Padahal proses pengembangan produk yang jelas menjadi strategi perusahaan untuk mempertahankan daya saing, dan keberlanjutan usaha. Proses pengembangan produk di UMKM juga tidak bisa disamakan dengan perusahaan besar karena ilmu pengetahuan, sumber daya, dan keterampilan yang terbatas. Oleh sebab itu penting bagi G2R Tetrapreneur Karangwuni untuk mengembangkan produk melalui pemahaman pemetaan dan penilaian tahapan proses pengembangan produk yang terjadi di G2R Tetrapreneur. Penelitian dilakukan untuk memetakan dan menilai proses pengembangan produk minuman tradisional yang diterapkan di G2R Tetrapreneur di Desa Karangwuni. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang didukung kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui respon pelanggan minuman tradisional (data kuantitatif) dan wawancara Tim 15 G2R Tetrapreneur Karangwuni (data kualitatif). Data kualitatif digunakan mendukung hasil data kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, G2R Tetrapreneur Karangwuni memiliki enam tahapan pada proses pengembangan produk, yang diketahui Tahap Spesifikasi Produk dan Manufaktur menjadi satu dengan Tahap Memahami Kebutuhan Pelanggan. Hasil penilaian proses pengembangan produk menunjukkan tahapan Konsep (Concept) memiliki nilai tertinggi sedangkan Tahap Uji Pasar (Test Market) dan Tahap Uji Kelayakan (Feasibility) memiliki nilai terendah. Perbaikan proses pengembangan produk di G2R Tetrapreneur pada Tahap Uji Produk dan Tahap Kelayakan dapat menjadi strategi untuk meningkatkan keunggulan kompetitif di pasar.
In fulfilling the government's mandate according to PERMENDES PDTT No. 7 of 2021, Karangwuni Village under the guidance of BUMDes with G2R Tetrapreneur produces the traditional drink from Moringa. However, this product does not go through a formal product development process. Whereas a clear product development process is the company's strategy to maintain competitiveness and business sustainability. The product development process in MSMEs also cannot be equated with large companies because of limited knowledge, resources, and skills. Therefore, it is important for G2R Tetrapreneur Karangwuni to understand product development process concept through mapping and assessing the stages of the product development process that occur at G2R Tetrapreneur Karangwuni. The research was conducted to identify and assess product development process at G2R Tetrapreneur Karangwuni. Type of research is descriptive quantitative supported by qualitative. Data was obtained through customer responses to traditional drinks (quantitative data) and interviews with Team 15 G2R Tetrapreneur Karangwuni (qualitative data). Qualitative data is used to support the results of quantitative data. Based on the results of the study, G2R Tetrapreneur Karangwuni has six stages in the product development process, where the Product Specification and Manufacturing Stages become one stage with the Customer Requirement Stage. The results of the product development process assessment shows the Concept Stage has the highest value, while the Test Market Stage and the Feasibility Stage have the lowest value. Improving the product development process at G2R Tetrapreneur at the Test Market Stage and Feasibility Stage can be a strategy to increase competitive advantage in the market.
Kata Kunci : Proses Pengembangan Produk, Tahapan, UMKM, G2R Tetrapreneur