Laporkan Masalah

MAKNA PUISI AL-MANSURAH DALAM ANTOLOGI PUISI LAYALI AL-QAHIRAH KARYA IBRAHIM NAJI: ANALISIS SEMIOTIK

Lina Siti Safaah, Abdul Jawat Nur, S.S., M.Hum.

2022 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

INTISARI Puisi al-Mansurah adalah puisi karya Ibrahim Naji, seorang penyair Mesir yang terkenal dengan puisi beraliran romantis. Sebagai penyair kontemporer, karya puisinya dianggap memberi warna baru di dunia puisi Arab. Hal tersebut disebabkan oleh puisinya yang dibuat berdasarkan pengalaman pribadi yang dituangkan dengan penggunaan diksi yang menarik. Diksi tersebut memunculkan tanda-tanda yang perlu diungkap maknanya demi mencapai ketersampaian makna. Untuk memaknai puisi tersebut digunakan analisis berupa analisis semiotik Riffaterre. Adapun metode yang digunakan, yaitu ketidaklangsungan ekspresi serta pembacaan heuristik dan hermeneutik. Puisi ini berisi krisis psikologisyang dialami penyair. Ia mengalami banyak musibah dalam hidupnya. Ia sempat mendapat kritk tajam terhadap antologi puisinya yang pertama. Ia juga dianggap tidak produktif akibat keterbatasan fisiknya. Kendati problematika hidup sempat membuatnya putus asa, harapannya untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian hidup tidak pernah sirna. Ia memiliki harapan dan kepercayaan diri yang membuatnya tidak bisa kehilangan jati dirinya. Itulah yang membuatnya bangkit dari keterpurukan. Dengan demikian al-Mansurah bukan hanya menjadi nama sebuah kota melainkan sebagai ungkapan bahwa penyair adalah seseorang yang mendapat pertolongan setelah kelam melanda hidupnya. Kata kunci : Puisi, Ibrahim Naji, al-Mansurah, Semiotik.

ABSTRACT al-Mansurah is a poetry written by Ibrahim Naji, an Egyptian poet who is famous for his romantic poetry. As a contemporary poet, his poetry had given a new colour to the world of Arabic poetry. It's based on personal experience and written with the use of interesting diction. It brings signs which should be interpreted to understand the meaning. To interpret this poetry, semiotic analysis is used. Therefore, the analysis uses a semiotic method by Riffaterre. It is heuristic and hermeneutic. After analyzing through semiotics reading, this poetry contains a description of the poet's psychological crisis. He had many misfortunes during his life. He had received sharp criticism in his first anthology of poetry. He is also considered unproductive because he is disabled. Even though he once gave up, he still has hope for a peaceful life. He has hope and an identity that makes him rise from adversity. Thus, Mansurah is not only the name of the city but also an expression that the poet is the one who gets help in Arabic grammar forms. Kata kunci : Poetry, Ibrahim Naji, Semiotic, al-Mansurah

Kata Kunci : Puisi, Ibrahim Naji, al-Mansurah, Semiotik.

  1. S1-2022-381313-abstract.pdf  
  2. S1-2022-381313-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-381313-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-381313-title.pdf