Laporkan Masalah

Resiliensi Ecotourism (Studi Camp Bell II Edupark Corporate Social Responsibility Operation Marketing PT. Pertamina Terminal TBBM Di Tengah Pandemi Covid-19)

BERLIAN INDAH K, Danang Arif Darmawan, S.Sos., M.Si.

2022 | Skripsi | S1 PEMBANGUNAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN

Studi ini bertujuan untuk mengetahui reseliensi ekowisata Camp Bell II Edupark di Desa Tawangsari selama masa pandemi Covid-19. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep AGIL menurut Talcott Persons. Paradigma AGIL merupakan singkatan dari Adaptation (adaptasi), Goals Attaintment (pencapaian tujuan), Integration (integrasi), Lantency (latensi) yang membentuk suatu kesatuan sistem sosial dengan membutuhkan keterlibatan semua pihak yang berkepentingan kegiatan wisata dalam membangun ketahanan ekowisata selama pandemi Covid-19 yang bertujuan untuk kelangsungan wisata dalam jangka panjang. Pendekatan konsep AGIL digunakan untuk melihat bagaimana kondisi wisata Camp Bell II Edupark di Desa Tawangsari, Teras dapat bertahan selama pandemi Covid-19. Konsep AGIL dalam penelitian ini digunakan sebagai pendekatan untuk memahami segala upaya strategi yang dilakukan oleh pihak wisata. Penelitian dilakukan pada masa pandemi selama kurang lebih satu tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Kriteria informan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pendiri program wisata, pihak pengelola wisata, pelaku usaha yang berjualan pada lokasi wisata. Pengambilan data diperoleh melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah; Pertama, kondisi wisata Camp Bell II Edupark Desa Tawangsari selama masa pandemi memberikan dampak yang signifikan, Covid-19 memberikan dampak terhadap kondisi sosial, ekonomi, kebijakan penerima manfaat program yang di inisiasi oleh Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina TBBM Boyolali. Adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menjadi penyebab utama dampak yang dialami. Kedua, Resiliensi yang dilakukan oleh pihak wisata Camp Bell II Edupark secara tidak langsung mendekati konsep AGIL. Dengan adanya dampak yang dirasakan mendorong pihak wisata untuk berupaya untuk mempertahankan kegiatan wisata agar tetap bertahan ditengah masa pandemi, pihak pengelola wisata melakukan upaya adaptasi yang kemudian disesuaikan dengan tujuan awal pendirian wisata, berbagai pihak yang bersangkutan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, berbagai kegiatan tersebut membentuk pola yang terus menerus diulang. Ketiga, terdapat beberapa strategi yang digunakan untuk mempertahankan dan mengembangkan kegiatan wisata pada masa pandemi Covid-19, strategi yang digunakan yaitu penyesuaian produk wisata, inovasi promosi, pemasaran produk, aturan kunjungan, kegiatan evaluasi, dan sistem pembayaran. Dari penelitian ini dapat pula ditarik kesimpulan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap wisata Camp Bell II Edupark. Para pihak wisata berupaya menerapkan kegiatan resiliensi atau mempertahankan wisata, upaya tersebut didukung dengan berbagai strategi yang diterapkan. Harapan dari pihak wisata permasalahan pandemi segera berakhir dan wisata Camp Bell II Edupark dapat berkembang pesat.

This study aims to determine the ecotourism resilience of Camp Bell II Edupark in Tawangsari Village during the Covid-19 pandemic. The analysis used in this research is the concept of AGIL according to Talcott Persons. The AGIL paradigm stands for Adaptation (adaptation), Goals Attainment (goals attaintment), Integration (integration), Lantency (latency) which forms a unified social system by requiring the involvement of all interested parties in tourism activities in building ecotourism resilience during the COVID-19 pandemic. aims to sustain tourism in the long term. The AGIL concept approach was used to see how the tourist conditions of Camp Bell II Edupark in Tawangsari Village, Teras could survive the Covid-19 pandemic. The concept of AGIL in this study is used as an approach to understand all strategic efforts made by the tourism sector. The study was conducted during a pandemic for approximately one year. The method used in this research is descriptive qualitative. Determination of informants in this study was done by purposive sampling technique. The criteria for informants used in this study consisted of the founder of the tourism program, the tourism manager, and business people who sell at tourist sites. Data collection was obtained through observation, interviews, documentation and literature study. The results of this study are; First, the tourism conditions of Camp Bell II Edupark in Tawangsari Village during the pandemic had a significant impact, Covid-19 had an impact on social, economic conditions, policies for beneficiaries of the program initiated by the Corporate Social Responsibility (CSR) of PT. Pertamina TBBM Boyolali. The existence of the Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy is the main cause of the impact experienced. Second, the resilience carried out by the Camp Bell II Edupark tour indirectly approaches the AGIL concept. With the perceived impact of encouraging the tourism sector to strive to maintain tourism activities in order to survive in the midst of the pandemic, the tourism manager makes adaptation efforts which are then adjusted to the initial goal of establishing tourism, the various parties concerned work together to achieve common goals, these various activities form a pattern that is continuously repeated. Third, there are several strategies used to maintain and develop tourism activities during the Covid-19 pandemic, the strategies used are adjustment of tourism products, promotional innovations, product marketing, visit rules, evaluation activities, and payment systems. From this research, it can also be concluded that the Covid-19 pandemic has had a significant impact on Camp Bell II Edupark tourism. Tourism parties seek to implement resilience activities or maintain tourism, these efforts are supported by various strategies that are applied. The hope from the tourism side is that the pandemic problem will end soon and Camp Bell II Edupark tourism can develop rapidly.

Kata Kunci : Ketahanan wisata, ekowisata, pandemi Covid-19, AGIL.

  1. S1-2022-409880-abstract.pdf  
  2. S1-2022-409880-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-409880-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-409880-title.pdf