Laporkan Masalah

Keadaan Bangsa Palestina Akibat Deklarasi Negara Israel Pada Tahun 1948 dalam Antologi Puisi Limāża Tarakta al-Ḥiṣāna Waḥīdan karya Mahmūd Darwīsy: Analisis Sosiologi Sastra

CAHAYA MULYANI SAKTI, Dr. Hindun, M.Hum

2022 | Skripsi | S1 SASTRA ARAB

INTISARI An-Nakbah adalah tragedi saat jutaan orang Palestina dipaksa pindah dan terus bergerak meninggalkan tanah air mereka, sebagai dampak deklarasi Israel pada 14 Mei 1948. Dalam antologi Limāża Tarakta al-Ḥiṣāna Waḥīdan karya Mahmūd Darwīsy, terdapat gambaran kesengsaraan rakyat Palestina saat terjadinya An-Nakbah. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan analisis sosiologi sastra dan metode deskriptif analitis, untuk menganalisis keadaan bangsa Palestina akibat deklarasi negara Israel tahun 1948 dalam antologi puisi Limāża Tarakta al-Ḥiṣāna Waḥīdan. Hasil analisis penelitian ini ialah sebagai berikut. Pertama, adanya peristiwa pengungsian yang terjadi begitu cepat dan tergesa-gesa sehingga masyarakat Palestina tidak mengetahui arah mereka pergi. Kedua, adanya barak pengungsian bangsa Palestina di Lebanon. Ketiga, keadaan masyarakat yang merindukan dan mengenang tanah air yang dahulunya aman dan damai. Keempat, adanya keinginan dan usaha kembali ke tanah air yang masih dilakukan hingga saat ini. Terakhir, hilangnya tempat tinggal, harta benda, dan identitas yang telah dirampas oleh Zionis Israel. Kata Kunci : An-Nakbah, Sosiologi Sastra, Mahmūd Darwīsy.

ABSTRACT An-Nakbah is a tragedy when millions of Palestinians were forced to move and continue to move away from their homeland, as one of the repercussion of Israeli declaration of independence on May 14, 1948. In the anthology of poetry Limāża Tarakta al-Ḥiṣāna Waḥīdan by Mahmud Darwish, there is a representation of the suffering that felt by Palestinian people during the An-Nakbah incident. Therefore, a research is carried out by utilizing sociological analysis of literature and descriptive analytical method, to analyze what kind of the repercussions of the Israeli declaration of independence in 1948 for Palestine society condition, in the anthology of poetry Limāża Tarakta al-Ḥiṣāna Waḥīdan written by Mahmud Darwish. The results of this research are as follows. First, there was a quickly and hastily expulsion, Palestinian didn’t know where they were going. Second, there is Palestinian refugee barracks in Lebanon. Third, Palestinian longing and remembering their safe and peaceful homeland. Fourth, there is a desire and effort to return to the homeland that still being carried out today. Fifth, the loss of residence, property, and identity that has been deprived by the Zionist Israel. Keywords: An-Nakbah, Sociology of Literature, Mahmud Darwish.

Kata Kunci : An-Nakbah, Sosiologi Sastra, Mahmūd Darwīsy. / An-Nakbah, Sociology of Literature, Mahmud Darwish.

  1. S1-2022-430940-abstract.pdf  
  2. S1-2022-430940-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-430940-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-430940-title.pdf