WACANA UPACARA PULANG-MEMULANGKAN DALAM ADAT PERNIKAHAN MELAYU SAMBAS
YUPI PAHLUFIANTI, Dr. Suhandano, M.A
2022 | Tesis | MAGISTER LINGUISTIKUpacara pulang-memulangkan merupakan salah satu rangkaian pernikahan adat masyarakat Melayu Sambas yang memuat nilai dan makna yang kompleks mengenai pernikahan. Hal tersebut tercermin dalam pola komunikasi wacana yang khas oleh penutur upacara pulang-memulangkan. Wacana upacara pulang-memulangkan merupakan wacana dialog lisan yang dikomunikasikan secara khas dan bergantian oleh muhakkam (juru bicara) pada saat pernikahan adat masyarakat Melayu Sambas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur wacana upacara pulang-memulangkan, mendeskripsikan karakteristik kebahasaan wacana upacara pulang-memulangkan, dan mengungkap pandangan masyarakat Melayu Sambas mengenai pernikahan yang tercermin dalam pola komunikasi wacana upacara pulang-memulangkan. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data primer (utama) menggunakan metode observasi langsung dengan teknik rekam pada proses upacara pulang-memulangkan berlangsung dan wawancara terbuka kepada informan untuk memverifikasi data. Pengumpulan data sekunder (tambahan) menerapkan metode simak bebas libat cakap dengan teknik simak dan transkrip data di salah satu kanal YouTube. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahapan melalui kajian etnografi komunikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) wacana upacara pulang-memulangkan merupakan peristiwa tutur yang memuat komponen SPEAKING dan memiliki struktur wacana utuh yang terdiri dari bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup, masing-masing bagian menunjukkan kepaduan tuturan agar menghasilkan wacana bermakna; 2) wacana upacara pulang-memulangkan memiliki karakteristik kebahasaan yang khas yang direpresentasikan dalam kode bahasa Melayu dialek Sambas, dituturkan oleh muhakkam dengan ragam bahasa lisan yang indah serta gaya bahasa yang khas; 3) wacana upacara pulang-memulangkan mampu mengungkap bagaimana pandangan masyarakat Melayu Sambas dalam memaknai pernikahan yakni pernikahan merupakan hukum agama, ibadah, kesepakatan dan persatuan.
The pulang-memulangkan ceremony is a series of traditional marriages of the Sambas Malay community that contain complex values and meanings about marriage. This is reflected in the typical pattern of discourse communication by speakers (muhakkam) of pulang-memulangkan ceremony. The discourse of pulang-memulangkan ceremony is a discourse of oral dialogue communicated distinctively and alternately by muhakkam (spokesperson) during the traditional wedding ceremony of the Sambas Malay community. This study aims to describe the discourse structure of pulang-memulangkan ceremony, describe the discourse linguistic features of pulang-memulangkan ceremony, and reveal the Sambas Malay community's perspective of marriage which is reflected in the discourse communication pattern of pulang-memulangkan ceremony. This research applied qualitative descriptive method. The primary data collection was carried out by direct observation method with record technique in the process of the pulang-memulangkan ceremony and open interviews with the key informant and supporting informants to verify the data. The secondary data (additional) used simak bebas libat cakap method with the technique of listening and transcribing data on a particular YouTube channel. The data analysis was committed with several stages through an ethnography of communication study. The results showed that 1) the discourse of pulang-memulangkan ceremony is a speech event consist of components SPEAKING and had an intact discourse structure consisting of introduction, content, and closing, which shows the coherence of speech in order to result a meaningful discourse; 2) the discourse of pulang-memulangkan ceremony had distinctive linguistic features represented in the Malay language of Sambas dialect, spoken by muhakkam used a variety of beautiful oral language with a distinctive language style by the speaker; 3) the discourse of pulang-memulangkan ceremony was able to reveal the Sambas Malay community's perspective in interpreting a marriage, namely marriage is a religious law, marriage is a worship,marriage is a agreement, and marriage is a unity.
Kata Kunci : Etnografi Komunikasi, Wacana, Upacara Pulang-Memulangkan