Analisis Strategi Resiliensi Bisnis Kedai Kopi Dengan Metode Business Resilience Composite Score

FAIRUZ DAMAR WASESA, Ir. Nur Aini Masruroh, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN.Eng.

2022 | Skripsi | S1 TEKNIK INDUSTRI

Tren bisnis kedai kopi yang marak sejak tahun 2014, membuat banyak orang berbondong-bondong ingin membangun bisnis tersebut. Selain karena dapat meraup untung yang besar, bisnis kedai kopi juga relatif mudah untuk dibangun karena alat serta bahan yang diperlukan tidak terlalu banyak dan awet sehingga memiliki resiko bahan baku busuk yang kecil. Didukung dengan jumlah produksi biji kopi keempat terbesar di dunia, tingkat konsumsi kopi di Indonesia masih kecil sehingga perkembangan bisnis kedai kopi dari tahun 2014 hingga 2019 berkembang sangat pesat dan jumlah kedai kopi di 2019 diperkirakan 3 kali lipat jumlah kedai kopi di 2016. Namun, disrupsi eksternal berupa pandemi Covid-19 yang menghantam seluruh aspek kehidupan membuat banyak bisnis kedai kopi yang harus tutup ataupun melakukan perubahan secara besar-besaran. Maka dari itu, penelitian ini ditujukan untuk meneliti kedai kopi dengan karakter seperti apa yang tahan terhadap disrupsi baik pandemi Covid-19 ataupun disrupsi yang mungkin terjadi di masa mendatang. Objek penelitian ini adalah kedai kopi yang berada di Yogyakarta dan sudah berdiri dari sejak sebelum pandemi, atau Maret 2020 awal mula pemerintah mengumumkan baha Covid-19 sudah masuk ke Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menghimpun informasi dari berbagai kedai kopi yang ada di Yogyakarta lalu menghitung tingkat ketahanan atau resiliensi bisnis kedai kopi tersebut dengan menggunakan metode Business Resilience Composite Score (BRCS). Kemudian dicaritahu factor apa yang paling berpengaruh terhadap nilai BRCS sehingga bisa mengetahui karakter kedai kopi seperti apa yang tahan terhadap disrupsi. Selain itu, dicari juga performansi bisnis kedai kopi tersebut secara subjektif yang kemudian dicari apakah ada korelasi antara nilai BRCS dengan performansi tersebut. Dari penelitian yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai BRCS ini paling dipengaruhi oleh usia kedai kopi tersebut, yang berarti bahwa kedai kopi yang sudah berjalan lebih dulu akan lebih tahan terhadap disrupsi yang akan terjadi. Selain itu, ditemukan juga bahwa tidak ada hubungan antara nilai BRCS dengan performansi bisnis kedai kopi tersebut.

The trend of the coffee shop business that has flourished since 2014, has made many people flock to want to build this business. Apart from being able to reap large profits, a coffee shop business is also relatively easy to build because the tools and materials needed are not too many and durable so that there is a small risk of rotting raw materials. Supported by the fourth largest coffee bean production in the world, the level of coffee consumption in Indonesia is still small so that the development of the coffee shop business from 2014 to 2019 is growing very rapidly and the number of coffee shops in 2019 is estimated to be 3 times the number of coffee shops in 2016. External disruption in the form of the Covid-19 pandemic that hit all aspects of life made many coffee shop businesses have to close or make major changes. Therefore, this study is aimed at examining coffee shops with what kind of characters are resistant to disruption, whether the Covid-19 pandemic or disruptions that may occur in the future. The objects on this research are coffee shops located in Yogyakarta and has been opened since before the pandemic, or in March 2020 the government announced that Covid-19 had entered Indonesia. The study was conducted by collecting information from various coffee shops in Yogyakarta and then calculating the coffee shops level of resilience by using Business Resilience Composite Score (BRCS) method. Then find out what factors have the most influence on the BRCS value so that you can find out what kind of coffee shop character is resistant to disruption. In addition, the performance of the coffee shop business is also subjectively sought, which is then looked for whether there is a correlation between the BRCS value and the performance. From the research that has been done, it can be seen that the BRCS value is most influenced by the age of the coffee shop, which means that the coffee shop that has been running first will be more resistant to the disruption that will occur. In addition, it was also found that there was no relationship between the BRCS value and the coffee shop's business performance.

Kata Kunci : Kedai kopi, resiliensi, disrupsi, performansi, korelasi