Laporkan Masalah

Analisis Aspek Geospasial dalam Proses Identifikasi Kabupaten/kota yang Bercirikan Kepulauan di Indonesia

DEBI NADIA PUTRI, I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D

2022 | Tesis | MAGISTER TEKNIK GEOMATIKA

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan (archipelagic state) yang memiliki kondisi geografis sangat strategis. Luas wilayah perairan Indonesia adalah 9.060.014 km2. Jumlah pulau yang ada di Indonesia dan sudah terverifikasi pada tahun 2017 tercatat sebanyak 16.056 pulau. Pulau-pulau dan ruang laut tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak luput dari pengelolaan dan tanggungjawab pemerintah Indonesia. Pada proses pengelolaannya, daerah yang memiliki wilayah laut luas dengan banyak pulau tentunya berbeda dengan daerah yang tidak memiliki wilayah laut dan pulau-pulau. Karena kompleksitasnya, perlu dilakukan pengelolaan khusus untuk daerah yang memiliki laut dan pulau-pulau yang diistilahkan dengan “Bercirikan Kepulauan”. Daerah yang bercirikan kepulauan dapat ditentukan dengan salah satunya mengkaji aspek geospasial. Ditinjau dari aspek geospasial, daerah kepulauan adalah daerah yang memiliki wilayah laut lebih luas dibandingkan daratannya dan memiliki gugusan pulau (UU No 23/2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek geospasial kabupaten/kota yang bercirikan kepulauan. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis SIG (sistem informasi geografis) dalam mengkaji bentuk geografis dari kabupaten/kota yang bercirikan kepulauan dengan luas wilayah laut lebih luas wilayah daratan yang di dalamnya terdapat pulau-pulau yang membentuk gugusan pulau. Analisis dilakukan mulai dari 1) perhitungan jumlah pulau yang dimiliki setipa kabupaten/kota, 2) menentukan batas daerah laut kabupaten/kota sejauh 4 mil laut, 2) menghitung luas wilayah laut dan daratan 3) menentukan gugusan pulau yang dimiliki oleh setiap kabupaten/kota, 4) melakukan uji karakteristik terhadap daerah yang memenuhi syarat sebagai kepulauan dengan ketentuan memiliki wilayah laut lebih luas dan memiliki gugusan pulau. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu dari 329 kabupaten/kota yang memiliki wilayah laut, hanya sebanyak 255 kabupaten/kota yang memiliki pulau. Sedangkan untuk daerah yang mempunyai laut lebih luas dibandingkan daratan berjumlah sebanyak 72 kabupaten/kota. diantaranya 21 merupakan administasi kota dan 51 daerah lainnya merupakan administrasi kabupaten. Dari 255 kabupaten/kota yang memiliki pulau, hanya sebanyak 224 kabupaten/kota yang memiliki gugusan pulau. Daerah yang memiliki gugusan pulau diantaranya sebanyak 25 daerah merupakan administrasi kota dan 199 daerah lainnya merupakan administrasi kabupaten. Kabupaten/kota yang memenuhi syarat sebagai daerah kepulauan secara geospasial adalah berjumlah sebanyak 66 kabupaten/kota. diantara daerah tersebut 16 daerah administrasi kota dan 50 daerah adminitrasi kabupaten.

Indonesia is one of the archipelagic states that has very strategic geographical conditions. The area of Indonesian waters is 9,060,014 km2. The number of islands in Indonesia and has been verified in 2017 was recorded at 16,056 islands. These islands and sea spaces are a unit that does not escape the management and responsibility of the Indonesian government. In the management process, areas that have a large sea area with many islands are certainly different from areas that do not have sea areas and islands. Due to its complexity, it is necessary to carry out special management for areas that have seas and islands termed "Characterized Islands". Areas characterized by islands can be determined by one of them examining geospatial aspects. In terms of geospatial aspects, an archipelago area is an area that has a wider sea area than its land and has a cluster of islands (UU No 23/2014). This study aims to examine the geospatial aspects of regencies/cities characterized by islands. The analysis carried out in this study uses GIS analysis (geographic information system) in assessing the geographical form of regencies/cities characterized by islands with a wider sea area of land area in which there are islands that form a cluster of islands. The analysis was carried out starting from 1) calculating the number of islands owned by all regencies/cities, 2) determining the boundaries of the regency/city sea area as far as 4 nautical miles, 2) calculating the area of sea and land area 3) determining the island clusters owned by each regency/city, 4) conducting a characteristic test of areas that qualify as islands with the condition that they have a wider sea area and have an island cluster. The results obtained from this study are that of the 329 regencies/cities that have sea areas, only 255 regencies/cities have islands. As for areas that have a wider sea than land, there are 72 regencies/cities. of which 21 are city administrations and 51 other regions are district administrations. Of the 255 regencies/cities that have islands, only 224 regencies/cities have island clusters. The area that has an island cluster of 25 regions is a city administration and 199 other areas are district administrations. The regencies/cities that qualify as geospatial island areas are 66 regencies/cities. among these areas 16 administrative areas of the city and 50 administrative areas of the district.

Kata Kunci : Kabupaten/kota Bercirikan Kepulauan, Aspek Geospasial, Gugusan Pulau, Batas Daerah Laut

  1. S2-2022-449590-abstract.pdf  
  2. S2-2022-449590-bibliography.pdf  
  3. S2-2022-449590-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2022-449590-title.pdf