Analisis Resepsi Penggemar Taylor Swift Mengenai Isu Gender dalam Album Lover
LALITYA PRADNYA P, Wisnu Martha Adiputra, S.I.P., M.Si.
2022 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASIPemaknaan oleh audiens merupakan hal yang mendasar dalam konsumsi pesan. Namun, pesan yang ditangkap pun dapat bervariasi bergantung pada latar belakang audiens tersebut. Melalui album Lover, Taylor Swift mengungkapkan pandangan politisnya terkait isu gender dan seksualitas. Penelitian ini kemudian berusaha untuk melihat pemaknaan Swifties (penggemar Taylor Swift) terhadap lagu-lagu dalam Lover terkait isu gender, khususnya diskriminasi gender dan seksualitas. Para informan penelitian menunjukkan bahwa terdapat pesan mengenai diskriminasi terhadap perempuan dalam lagu The Man dan pesan mengenai kesetaraan terhadap komunitas LGBTQ+ dalam lagu You Need To Calm Down. Pemaknaan oleh Swifties kemudian dilihat berdasarkan konteks aktivitas mereka sebagai penggemar dan posisi terhadap isu gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Swifties menangkap pesan terkait isu gender secara berbeda-beda, meski tetap mengetahui tema gagasan utamanya. Swifties cenderung menginterpretasi pesan dengan asosiasi biografis. Oleh karena itu, aktivitas sebagai penggemar memiliki peran yang lebih besar dibandingkan posisi terkait isu gender terhadap pemaknaan pesan.
Reception is an audience activity in the process of message consumption, but audiences' interpretations could be different from one another depending on their background. In Lover album, Taylor Swift put her views on social and political issues. This research is trying to see the reception made by her fans (Swifites), related to gender issues, specifically gender and sexuality discrimination, in the songs on Lover album. The research's informants agreed that there was a message about women discrimination in The Man and a message about equality for LGBTQ+ community in You Need To Calm Down. Their interpretation was then analyzed in relation to their activities as a fan and their position on gender issues. The research shows that Swifties understood the big picture, although it differed in the details. They also tend to interpret the messages by making biographical associations. In the end, their activity as fans had more influence on their receptions, rather than their own views on gender issues.
Kata Kunci : analisis resepsi, musik pop, penggemar, Taylor Swift, Lover, gender