Implementasi Teknologi Blockchain sebagai Alat untuk Memerangi Praktik Korupsi di Estonia
ARDYAZIZ RIFKHAN W, Dr. Nur Rachmat Yuliantoro, S.I.P., MA(IR)
2022 | Skripsi | S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALDengan menggunakan konsep identitas, skripsi ini bertujuan untuk menganalisis alasan Estonia mengembangkan infrastruktur teknologi informasi (TI) dan meningkatkan transparansi di sektor publik sebagai strategi melawan korupsi. Studi ini berpendapat bahwa identitas telah memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan Estonia. Pengembangan TI di Estonia merupakan pilihan strategis untuk memperkuat identitasnya, terutama dengan cara meninggalkan warisan Rusia yang digambarkan berbahaya. Sementara itu, dengan menggunakan teori kelembagaan, skripsi ini menjelaskan bagaimana TI di Estonia dapat mengurangi praktik korupsi dengan mengubah lingkungan kelembagaan (mengurangi kompleksitas dan meningkatkan transparansi). Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun TI bukanlah sebuah antidot, ia memiliki peran penting sebagai alat untuk memerangi korupsi di Estonia. TI meningkatkan data yang tersedia di ruang publik dan menghilangkan kemungkinan kerahasiaan informasi sehingga meningkatkan transparansi. TI juga mengurangi kompleksitas sehingga orang tidak perlu lagi membayar suap untuk mendapatkan layanan publik. Berdasarkan temuan-temuan ini, skripsi ini memberikan pemahaman mengapa Estonia memilih untuk mengembangkan TI sejak awal dan bagaimana korupsi diberantas dengan menggunakan infrastruktur teknologi, termasuk blockchain.
Using the concept of identity, this study aims to analyze the reasons for Estonia to develop information technology (IT) infrastructure and increase transparency in the public sector as a strategy against corruption. It argues that identity has played an important role in shaping Estonian policy. IT development in Estonia is a strategic choice to strengthen its identity, especially by leaving a Russian legacy that is described as dangerous. Meanwhile, using institutional theory, this study explains how IT in Estonia can reduce corrupt practices by changing the institutional environment (reducing complexity and increasing transparency). The results of the analysis show that although IT is not an antidote, it has an important role as a tool to fight corruption in Estonia. IT increases the data available in the public sphere and eliminates the possibility of confidentiality of information thereby increasing transparency. IT also reduces complexity so that people no longer have to pay bribes to obtain public services. Based on these findings, this thesis provides an understanding of why Estonia chose to develop IT in the first place and how corruption is eradicated using technology infrastructure, including blockchain.
Kata Kunci : Blockchain, identitas, korupsi di sektor publik, teknologi informasi, Estonia.