Studi Penyusunan Struktur Organisasi Hybrid Berdasarkan Tiga Tingkat Establishment Organisasi

RIZQI RAMADHANI, Ario Wicaksono, Ph.D

2022 | Skripsi | S1 MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Kontribusi organisasi social enterprise sebagai aktor alternatif dalam upaya penyelesaian isu sosial di masyarakat saat ini telah menunjukkan adanya tren kuantitas serta kualitas yang positif. Adapun organisasi social enterprise itu sendiri merupakan wujud dari organisasi hybrid yang bertujuan menciptakan nilai-nilai sosial di masyarakat dengan mengadaptasi cara atau strategi bisnis komersial. Penerapan strategi bisnis komersial tersebut nyatanya mampu menjadi dua mata pisau yang mampu mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi hybrid atau justru sebaliknya. Fenomena penyimpangan misi (mission drift) yang umum terjadi adalah kecenderungan organisasi untuk beralih pada tata kelola yang mencerminkan prinsip bisnis secara dominan, terutama seiring dengan meningkatnya establishment organisasi. Hal ini salah satunya dapat diamati dari penyusunan struktur organisasi sebagai aspek fundamental yang menjadi kerangka bagi implementasi nilai-nilai serta kultur sebuah organisasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus instrumental yang bertujuan untuk mempelajari pengalaman serta pemikiran wirausaha sosial agar mampu memberikan kontribusi berupa rekomendasi konfigurasi yang kompatibel bagi pegiat kewirausahaan sosial dalam mendukung pencapaian misi hybrid. Rekomendasi tersebut dihasilkan melalui komparasi terhadap tiga organisasi hybrid dengan tingkat establishment yang berbeda. Analisis terhadap keselarasan antara bentuk konfigurasi organisasi menurut Mintzberg dengan konsep organisasi hybrid dan social enterprise menjadi landasan teoritik yang digunakan dalam menjawab permasalahan. Pola umum yang ditemukan dari ketiga organisasi tersebut ada pada dominansi pertimbangan elite terhadap aspek fleksibilitas dan efektivitas, serta kecenderungan dalam mengkombinasikan prinsip-prinsip pada bentuk konfigurasi yang berbeda untuk melayani tujuan sosial dan ekonominya. Hal tersebut memunculkan diskusi kritis terkait keunggulan dan kelemahan dari prinsip maupun konfigurasi yang diadopsi oleh masing-masing perusahaan sosial ditinjau dari perspektif tata kelola hybrid serta nilai-nilai kewirausahaan sosial.

The contribution of social enterprise organizations as alternative actors in efforts to resolve social issues in today's society has shown a positive trend of quantity and quality. The social enterprise organization itself is a form of hybrid organization that aims to create social values in society by adapting commercial business methods or strategies. The implementation of the commercial business strategy is actually able to become two blades that can support the successful achievement of hybrid organizational goals or vice versa. The phenomenon of mission drift that commonly occurs is the tendency of organizations to switch to governance that reflects dominant business principles, especially in line with the increase in organizational establishment. One of these things can be observed from the preparation of the organizational structure as a fundamental aspect that becomes the framework for the implementation of the values and culture of an organization. This study uses a qualitative research method with an instrumental case study approach which aims to study the experiences and thoughts of social entrepreneurs in order to be able to contribute in the form of compatible configuration recommendations for social entrepreneurship activists in supporting the achievement of the hybrid mission. The recommendation is generated through a comparison of three hybrid organizations with different levels of establishment. Analysis of the alignment between the form of organizational configuration according to Mintzberg with the concept of hybrid organization and social enterprise becomes the theoretical basis used in answering the problem. The general pattern found from the three organizations lies in the dominance of elite considerations on aspects of flexibility and effectiveness, as well as the tendency to combine principles in different configurations to serve their social and economic goals. This raises a critical discussion regarding the advantages and disadvantages of the principles and configurations adopted by each social enterprise from the perspective of hybrid governance and social entrepreneurship values.

Kata Kunci : Struktur Organisasi, Organisasi Hybrid, Social Enterprise