Laporkan Masalah

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PENUTUR MULTILINGUAL OLEH YOUTUBER NOONA ROSA

GABRIELA FIDELIA H, Hwang Who Young, M.A.

2022 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Penelitian ini membahas alih kode dan campur kode yang dilakukan oleh Youtuber asal Korea bernama Noona Rosa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan faktor yang melatarbelakangi alih kode dan campur kode dalam tuturan Noona Rosa. Data penelitian dianalisis berdasarkan teori oleh Malabar (2015) dan teori Grosjean (1982) dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dibatasi dari playlist "Budaya Korea" yang dipilih secara acak. Sejumlah sepuluh video dipilih dengan tahun penayangan video terdiri dari tahun 2018 hingga tahun 2021. Ditemukan sebanyak 327 data yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu alih kode eksternal dan campur kode ke luar. Sebanyak 50 data merupakan peralihan kode eksternal yaitu alih kode dari bahasa Korea menjadi Indonesia dan sebaliknya serta peralihan kode bahasa Korea menjadi bahasa Jawa. Sejumlah 277 data berupa campur kode yang terbagi atas tiga bahasa, yaitu: bahasa Korea, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Penggunaan variasi bahasa oleh penutur paling banyak disebabkan oleh faktor isi wacana sebanyak 189 data yang terdiri atas: (a) penggunaan kosakata asing yang lebih familiar dibanding kosakata bahasa utama, (b) penggunaan kosakata asing akibat keterbatasan kosakata kode utama, (c) penekanan suatu bahasan yang menurut penutur penting, (d) kehendak dan suasana hati penutur, dan (e) pergantian topik pembicaraan. Faktor kedua adalah faktor fungsi interaksi dengan total 78 data, antara lain: (a) spesifikasi lawan tutur, (b) menunjukkan kemampuan bahasa penutur, (c) keinginan menarik perhatian lawan bicara, dan (d) mengeluarkan seseorang dalam percakapan. Faktor terakhir yaitu faktor partisipan yang berjumlah 61 data yang mencakup: (a) keterbatasan kosakata yang dimiliki oleh penutur, (b) gaya personal penutur, dan (c) penyesuaian kode bahasa utama lawan tutur.

This study discusses code-switching and code-mixing on Korean Youtuber Noona Rosa. This study aims to describe the type and how social factors influences the used of code-switching and code-mixing in speaker's conversations. This analysis is based on the code-switching and code-mixing's type theory by Malabar (2015) and how social factors play a role in language variation theory by Grosjean (1982), in descriptive qualitative method. Through the videos from "Budaya Korea" playlist, ten videos aired around 2018 to 2021 have been arbitrarily selected. For a total of 327 data is divided into two types, namely: external code-switching and external code-mixing. 50 data is classified as external code-switching by switching from Korean to Indonesian and vice versa as well as switching from Korean to Javanese. The rest of 277 data is categorized as external code-mixing. There are divided into three languages, that is: Korean, English, and Indonesian. Based on the most frequently appearing factors, 189 data is affected by utterance content factor such as: (a) particular words in foreign language is more familiarly used than in code of conversation, (b) filling a linguistic need, (c) emphasize a message that is important to speaker, (d) expressing strong emotion, and (e) to show the change of topic. The other 78 data is caused by interaction function factor, for instance: (a) to address specific participant, (b) to show off the speaker's lexical capability, (c) to attract attention of participant, and (d) to exclude participant in conversation. Whereas 61 data is influenced by participant factor, as an example: (a) lack of knowledge about certain vocabulary, (b) specifying speaker involvement, and (c) affected by the participant's mother tongue.

Kata Kunci : multilingual, alih kode, campur kode, Youtuber, Noona Rosa

  1. S1-2022-428373-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428373-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428373-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428373-title.pdf