Implementasi Program Disarmament, Demobilisation, dan Reintegration pada Tentara Anak Perempuan di Sierra Leone
TIRZA AGATA C, Dr. Diah Kusumaningrum, M.A.
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONALPelaksanaan program Disarmament, Demobilisation, Reintegration (DDR) di Sierra Leone pada tahun 1998 merupakan program peacebuilding yang melibatkan 75.490 kombatan yang dilucuti dan didemobilisasi di seluruh negeri, termasuk 6.845 tentara anak dan 506 anak perempuan. Namun program DDR ditemukan lebih efektif dalam menjangkau para pejuang laki-laki, dan mengabaikan kebutuhan anak-anak perempuan. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis penyebab terjadinya ketimpangan pada implementasi program DDR di Sierra Leone yang belum memberikan dampak signifikan terhadap penanganan tentara anak perempuan pasca konflik. Dengan memahami alasan dibalik pencapaian serta kegagalan yang terjadi dalam penerapan program DDR terhadap tentara anak perempuan di Sierra Leone, hasil analisis diharapkan dapat menambah gambaran dalam merencanakan dan mengembangkan program yang dirancang untuk membantu tentara anak-anak agar tertangani dengan benar dan tidak hanya bermanfaat untuk anak perempuan saja tetapi juga laki - laki. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi literatur yang menelusuri dokumen penting meliputi artikel akademik, buku, laporan riset, policy brief, dan jurnal. Penemuan dalam analisis penelitian ini melihat nilai sosial yang kental akan sistem patriarki, dan nilai ekonomi anak-anak perempuan yang lebih rendah dari laki-laki, serta faktor sistematis program DDR memiliki dampak signifikan dalam melanggengkan pengabaian pemenuhan kebutuhan yang belum sensitif terhadap pengalaman unik anak-anak perempuan.
The implementation of the Disarmament, Demobilization, Reintegration (DDR) program in Sierra Leone began in 1998 as a peacebuilding program. It involves 75,490 disarmed and demobilized combatants across the country, including 6,845 child soldiers and 506 girls. However, the DDR program was found to be more effective in reaching out to male combatants than the needs of girls. This study focuses on analyzing the causes of the disparity in implementing the DDR program in Sierra Leone. Which has shown a significant impact on the post-conflict treatment of girls soldiers. By understanding the ground reason for the successful and failed implementation of the DDR program for girl soldiers in Sierra Leone, it is hoped that the results of the analysis can add to the picture in planning and developing programs designed to be truly beneficial to only girls but also boys. The research was conducted with qualitative methods, using data collected in the form of literature studies that traced important documents including academic articles, books, research, policy summaries, and journals. The conclusion of this study shows that the social aspect of the patriarchal system, and the economic aspect that values the girls lower than male combatants, as well as the systematic factor of DDR programs, have significant impacts in perpetuating the neglect of fulfilling the needs that have not been sensitive to the unique experiences of girls.
Kata Kunci : Program DDR, Tentara Anak Perempuan, Gender, Peacebuilding