Difabel dalam Kisah: Analisis Wacana Kritis atas Isu Disabilitas dalam Novel "Saraswati Si Gadis dalam Sunyi" karya A.A. Navis
DIAN PUSPITA, Dr. Fina Itriyati
2022 | Tesis | MAGISTER SOSIOLOGIDisabilitas merupakan isu dengan spektrum kajian yang luas sehingga memiliki banyak aspek untuk dibicarakan. Analisis terhadap teks menjadi alternatif kajian yang penting dilakukan karena wacana disabilitas tidak hanya dibangun melalui advokasi dan politik praktis, namun juga lewat berbagai macam produk budaya, termasuk teks. Dalam tesis ini analisis difokuskan pada difabel Tuli melalui novel sebagai medium. Dengan menggunakan metode critical discourse analysis milik Fairclough, analisis dilakukan untuk melihat bagaimana difabel dan isu disabilitas direpresentasikan serta dikonstruksikan dalam novel Saraswati: Si Gadis dalam Sunyi karya A.A. Navis. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk mengetahui akar permasalahan yang mendasari berbagai rintangan yang dialami tokoh utama. Hasilnya, persepsi ableism yang mendiskriminasi difabel masih bisa ditemui di seluruh bagian novel. Bias Navis sebagai nondifabel masih sangat kentara pada caranya menggambarkan Saraswati ketika memaknai ketuliannya. Cara pandang audisme dan oralisme juga mendominasi aspek kebahasaan Saraswati ketika dihadapkan dengan persoalan komunikasi yang muncul karena ketuliannya. Namun demikian, cara Navis menceritakan kehidupan Saraswati melalui sudut pandang orang pertama di sisi lain menggambarkan pentingnya kehadiran difabel dalam isu disabilitas. Bahwa semua difabel punya hak yang sama untuk menyuarakan dirinya karena setiap pengalaman difabel adalah sahih. Narasi-narasi berperspektif difabel dengan demikian bisa menjadi alternatif dalam mengkonter wacana disabilitas yang sampai saat ini masih didominasi nondifabel dengan persepsi bias normalitas.
Disability is an issue with a wide spectrum of analysis. Text analysis therefore becomes an important alternative of analysis because disability discourse is not only constructed through advocacy and political practices, but also through various cultural products, including texts. In this thesis, focus is given to deaf study with novel as its medium. By using Fairclough's critical discourse analysis, the representation of persons with disabilities and the construction of disability issues were analyzed with A.A Navis's novel, Saraswati: Si Gadis dalam Sunyi as the medium. Analysis was also carried out to find out the root factor which laid the barriers experienced by the main character. The result shows that ableism still can be found throughout the entire novel. As nondisabled, Navis's bias on normality is still evident in the way he portrays Saraswati's deafness. Audism and oralism perspectives also dominate Saraswati's linguistic experience, as Navis preferred using oral speech over sign language. However, the way Navis portrays Saraswati's disability experience by using a first person point of view signifies the importance of a disabled perspective on disability studies. That every people with disability has the very same rights to voice their life since their every experience is valid. Disability narrative, therefore, has the possibility to become alternative in countering disability discourse that is still dominated by nondisabled who carried normality bias.
Kata Kunci : difabel, kajian disabilitas, tuli, critical discourse analysis, critical disability studies