Comparison of Anxiety Level Between Preclinical and Clinical Medical Students from Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing, Universitas Gadjah Mada
CATHERINE E W, dr. Andrian Fajar Kusumadewi, M.Sc, Sp.KJ; dr. Hikmawati Nurokhmanti, M.HPE
2022 | Skripsi | S1 KEDOKTERANLatar Belakang: Studi menunjukkan bahwa sekolah kedokteran adalah salah satu sekolah yang paling menuntut secara akademis dan emosional. Lingkungan yang penuh tekanan menyebabkan banyak kondisi kesehatan mental yang buruk, termasuk kecemasan. Mahasiswa kedokteran akan menjalani dua fase pendidikan, yaitu preklinik dan klinik atau koasisten. Mahasiswa pada fase preklinik belajar tentang ilmu kedokteran secara teoritis, sedangkan mahasiswa pada fase klinik mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari kepada pasien yang sebenarnya di bawah pengawasan. Dengan tanggung jawab dan tuntutan yang berbeda, dapat terjadi perbedaan tingkat kecemasan di antara kedua fase pendidikan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat kecemasan mahasiswa kedokteran preklinik dan klinik di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Metode: Penelitian cross-sectional ini menggunakan kuesioner Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) dan kuesioner karakteristik dasar. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada angkatan 2016 sampai 2021. Uji Mann-Whitney digunakan untuk analisis bivariat untuk menentukan kemungkinan perbandingan tingkat kecemasan antara kedua kelompok. Hubungan antara tingkat kecemasan dan karakteristik dasar dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil: Dari total 124 peserta, 54 mahasiswa (42,9%) memiliki kecemasan minimal, 39 mahasiswa (31%) memiliki kecemasan ringan, 20 mahasiswa (15,9%) memiliki kecemasan sedang, dan 11 mahasiswa (8,7%) memiliki kecemasan berat. Uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik dalam tingkat kecemasan antara mahasiswa preklinik dan klinik (p-value = 0,029). Prevalensi tingkat kecemasan sedang dan berat lebih tinggi pada mahasiswa preklinik. Tingkat kecemasan secara signifikan terkait dengan tempat tinggal dan riwayat penyakit kejiwaan keluarga. Kesimpulan: Terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara mahasiswa kedokteran preklinik dan klinik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada.
Background: Studies suggest medical schools as one of the most academically and emotionally demanding schools. The stressful environment induces poor mental health conditions, including anxiety. Medical students will experience two educational phases, preclinical and clinical phases. Students in the preclinical phase mostly learn about the science of medicine theoretically, while students in the clinical phase learn to implement the knowledge they have learned before to actual patients under supervision. With the different responsibilities and demands, there appears to be a difference in the level of anxiety between these two educational phases. Aim: The study aims to compare the anxiety levels of preclinical and clinical medical students in the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing of Universitas Gadjah Mada. Methods: This cross-sectional study used a 7-item Generalized Anxiety Disorder (GAD-7) and baseline demographics questionnaires. The questionnaire was distributed to medical students of Universitas Gadjah Mada from batch 2016 until 2021. Mann-Whitney test was used for bivariate analysis to determine a possible comparison of anxiety levels between the two groups. Association between anxiety levels and demographic variables was analyzed using a chi-square test. Result: From a total of 124 participants, 54 students (42.9%) had minimal anxiety, 39 students (31%) had mild anxiety, 20 students (15.9%) had moderate anxiety, and 11 students (8.7%) had severe anxiety. Mann Whitney test revealed a statistically significant difference in anxiety levels between preclinical and clinical students (p-value of 0.029). The prevalence of moderate and severe anxiety levels was higher in preclinical students. Anxiety level is significantly associated with place of residence and family history of mental illness. Conclusion: There is a significant difference in the level of anxiety between preclinical and clinical medical students from the Faculty of Medicine, Public Health, and Nursing in Universitas Gadjah Mada.
Kata Kunci : GAD-7, kecemasan, preklinik, mahasiswa kedokteran, klinik