Peran Opinion Leaders Sebagai Gatekeepers (Social Network Analysis Penolakan RUU KUHP di Twitter #HidupMahasiswa 2019)
SOFIA HASNA, Dr. Rahayu,S.IP.,M.Si.,M.A.
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASIPenolakan RUU KUHP pada tagar #HidupMahasiswa menjadi trending topic di Twitter pada tanggal 24 Maret 2019 yang membuahkan hasil penundaan pengesahan RUU KUHP. Keberhasilan gerakan melalui jaringan media sosial ini tidak terlepas dari peran opinion leader yang mempengaruhi opini masyarakat atas isu penolakan RUU KUHP. Dalam hal ini, perlu dilihat bagaimana peran opinion leaders sebagai gatekeepers pada jaringan komunikasi dalam mengontrol informasi berdasarkan isu penolakan RUU KUHP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi siapa saja dan bagaimana aktor yang memiliki peran sebagai opinion leaders sekaligus sebagai gatekeepers pada jaringan komunikasi melalui tagar #HidupMahasiswa terkait isu penolakan RUU KUHP periode 20-30 September 2019. Objek penelitian ini adalah akun twitter menggunakan tagar #HidupMahasiswa. Konsep penelitian ini menggunakan network gatekeeping theory serta konsep jaringan komunikasi untuk mengetahui pola komunikasi antar komunikator dan posisi aktor dalam jaringan komunikasi. Peran opinion leaders sebagai gatekeepers dalam penelitian ini hanya terjadi di waktu tertentu, yaitu tanggal 24 September 2019 karena aktor melakukan peran aktif pada saat waktu tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksploratif kuantitatif dengan metode Social Network Analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jaringan tagar #HidupMahasiswa teridentifikasi dari 10 aktor yang terhitung sebagai opinion leaders, akun @detikcom dan @kumparan memiliki posisi opinion leaders aktif yang berperan sebagai gatekeepers. Peran tersebut hanya terjadi pada periode sebelum wacana penundaan pengesahan RUU KUHP Aktivitas opinion leaders sebagai gatekeepers dalam jaringan komunikasi ini secara aktif melakukan kontrol informasi untuk mempertahankan topik isu dan transformasi demokrasi di media sosial dengan menyematkan URL sumber utama dan retweet. Hasil ini juga menunjukkan bahwa tidak semua opinion leaders memiliki peran sebagai gatekeepers dengan pengkategorian opinion leaders aktif dan pasif. Selain itu, dalam jaringan #HidupMahasiswa didominasi oleh akun @nctzenhalu yaitu akun fanbase K-Pop sebagai akun paling populer dan jaringan K-Popers sebagai jaringan paling dominan dalam mobilisasi massa dengan #HidupMahasiswa. Pada penelitian ini terdapat dua pola jaringan komunikasi yang dibedakan berdasarkan konteks waktu, yaitu sebelum wacana penundaan pengesahan memiliki jenis tight crowd dan setelah wacana penundaan pengesahan pola jaringan terpolarisasi.
The rejection of the Criminal Code Bill on the hashtag #HidupMahasiswa became a trending topic on Twitter on March 24, 2019, which resulted in delaying the ratification of the Criminal Code Bill. The success of this movement through social media networks cannot be separated from the role of opinion leaders who influence public opinion on the issue of rejecting the Draft Criminal Code. In this case, it is necessary to look at the role of opinion leaders as gatekeepers in the communication network in controlling information based on the issue of rejection of the Draft Criminal Code. The purpose of this study is to identify who and how actors have roles as opinion leaders as well as gatekeepers in the communication network through the hashtag #HidupMahasiswa related to the issue of rejecting the Draft Criminal Code for the period 20-30 September 2019. The object of this research is a Twitter account using the hashtag #HidupMahasiswa. The concept of this research uses network gatekeeping theory and the concept of communication networks to determine the pattern of communication between communicators and the position of actors in the communication network. The role of opinion leaders as gatekeepers in this study only occurred at a certain time, namely September 24, 2019, because actors played an active role at that time. This research uses quantitative exploratory research with Social Network Analysis method. The results of this study indicate that in the #HidupMahasiswa hashtag network, 10 actors are identified as opinion leaders, and the @detikcom and @kumparan accounts have active opinion leaders who act as gatekeepers. This role only occurred in the period before the discourse on delaying the ratification of the Draft Criminal Code. The activity of opinion leaders as gatekeepers in this communication network actively controls information to maintain the topic of issues and democratic transformation on social media by embedding the URL of the main source and retweeting. This result also shows that not all opinion leaders have a role as gatekeepers by categorizing opinion leaders as active and passive. In addition, the #HidupMahasiswa network is dominated by the @nctzenhalu account, namely the K-Pop fanbase account as the most popular account and the K-Poppers network as the most dominant network in mass mobilization with #HidupMahasiswa. In this study, there are two patterns of communication networks that are differentiated based on the time context, namely before the discourse on delaying the endorsement has a tight crowd type and after the discourse on delaying the validation, the pattern of the network is polarized.
Kata Kunci : Opinion Leaders, Gatekeepers, Jaringan Komunikasi, Twitter, Gerakan Media Sosial