Laporkan Masalah

Pengelolaan Media Sosial untuk Pelestarian Budaya (Studi Kasus Pengelolaan Konten Media Sosial @kratonjogja oleh Tepas Tandha Yekti)

STEFANUS FAJAR S, Syaifa Tania, S.I.P., M.A.

2022 | Skripsi | S1 ILMU KOMUNIKASI

Sebagai pelindung dan penjaga budaya Jawa, Keraton Yogyakarta memiliki kanal media digital dengan identitas "Kraton Jogja". "Kraton Jogja" yang eksis lewat situs web dan berbagai akun media sosial dikelola oleh Tepas Tandha Yekti, salah satu divisi di Keraton Yogyakarta yang membidangi IT dan dokumentasi. Dari publikasi yang dilakukan oleh Tepas Tandha Yekti di media sosial seperti akun Twitter dan Instagram @kratonjogja, pengelolaan konten media sosial Kraton Jogja dapat dilihat sebagai upaya digitalisasi pelestarian budaya dalam bentuk e-culture. Akun media sosial Kraton Jogja yang memiliki logo "verified" juga menjadi tanda bahwa akun Kraton Jogja menjadi sumber informasi yang terpercaya dan dapat memberikan dampak yang besar bagi masyarakat. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana Tepas Tandha Yekti mengelola konten Twitter dan Instagram @kratonjogja dalam digitalisasi pelestarian budaya Jawa milik Keraton Yogyakarta melalui diskusi bersama Tepas Tandha Yekti dan observasi konten pada periode Maret-Mei 2021. Hasil penelitian mendapati media sosial Kraton Jogja sejak awal kemunculannya berupaya mengisi kekosongan informasi di ranah publik dengan menjadi sumber rujukan informasi dan edukasi tentang warisan budaya Keraton Yogyakarta. Publikasi konten Twitter dan Instagram @kratonjogja juga melibatkan perencanaan, riset, verifikasi, produksi, dan publikasi yang berdasar pada manajemen konten, ruang lingkup pelestarian budaya oleh UNESCO, dan aturan budaya Keraton. Apa yang dilakukan Keraton Yogyakarta menunjukkan bahwa pelestarian warisan budaya saat ini membutuhkan kemasan modern yang tidak mengesampingkan nilai-nilai budaya agar generasi mendatang dapat ikut melestarikannya.

As the protector of Javanese culture, Keraton Yogyakarta has digital media channels with the "Kraton Jogja" identity. The "Kraton Jogja" which exists through the website and various social media accounts is managed by Tepas Tandha Yekti, one of the divisions in Keraton Yogyakarta in charge of IT and documentation. From the publications made by Tepas Tandha Yekti in social media such as Twitter and Instagram accounts @kratonjogja, the social media content management of "Kraton Jogja" can be seen as an effort to digitize cultural preservation in the form of e-culture. The "Kraton Jogja" account which has a "verified" logo is also a sign that they become a reliable information source and can have a big impact on society. This research wants to find out how Tepas Tandha Yekti manages Twitter and Instagram @kratonjogja content in digitizing preservation of Keraton Yogyakarta javanese culture style through discussions with Tepas Tandha Yekti and content observations on period March-May 2021. The result of the research shows that the "Kraton Jogja" since its inception has attempted to fill the information void in the public sphere by becoming a reference source of information and education about the cultural heritage of Keraton Yogyakarta. The publication of Twitter and Instagram @kratonjogja content also involves planning, research, verification, production, and publication based on content management, the scope of cultural preservation by UNESCO, and the cultural rules of Keraton. What is being done by Keraton Yogyakarta shows that the preservation of cultural heritage today requires modern packaging that does not override cultural values so that future generations can participate in preserving it.

Kata Kunci : e-culture, media sosial, manajemen konten, Tepas Tandha Yekti, Kraton Jogja

  1. S1-2022-428194-abstract.pdf  
  2. S1-2022-428194-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-428194-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-428194-title.pdf