Laporkan Masalah

PRODUKTIVITAS DAN BIAYA PENYARADAN KAYU DENGAN SISTEM "TEBANG KINGKONG" (Studi Kasus Di PT. Musi Hutan Persada)

HENDRIX PURNAMA , Dr. Ir. Nunuk Supriyatno, M.Sc

2005 | Skripsi | S1 KEHUTANAN

Penyaradan merupakan salah satu tahap dati serangkaian kegiatan pemanenan kayu yang bertujuan untuk memindahkan kayu dari tempat tebangan ke tempat pengumpulan. Pada daerah dengan topografi curam atau berbukit seperti di jurang, PT. Musi Hutan Persada (PT. MHP) dalam menyarad kayu menggunakan sistem kabel dengan memakai alat yang bemama"Kingkong" Penelitian ini dilaksanakan di Unit XIV Serai, Wilayah III Lematang yang bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan biaya penyaradan kayu serta untuk mengetahui tingkat produksi kayu minimal (BEPprod). Metode yang dipakai untuk menghitung produktivitas dan biaya penyaradan adalah dengan menggunakan metode Time Study. Untuk menghitung tingkat produksi kayu minimal pendekatan yang dipakai adalah dengan menggunakan Break Even Analysis. Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi besarnya produktivitas dan biaya penyaradap serta untuk menilai apakah perusahaan telah bertindak sesuai dengan prinsip ekonomi sehingga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dan pemborong. Hasil dari analisis dan perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa produktivitas kerja alat "Kingkong" yang berupa Chevrolet C 50 adalah sebesar 5,065 m3/jam dan Mitsubhisi 100 PS sebesar 4,159 m3/jam. Biaya total penyaradan didapatkan untuk Chevrolet C 50 adalah sebesar Rp. 30.017,25 1m3 dan Mitsubhisi 100 PS sebesar Rp. 29.579,05 1m3• Sedangkan untuk BEPprod Chevrolet C 50 didapatkan 3.811,310 m3/th dan Mitsubhisi 100 PS didapatkan sebesar 2.396,067 m3/th.

Kata Kunci : sistem kabel, paroduktivitas kerja, biaya total penyaradan, BEPprod

  1. S1-2005-149819_Abstract.pdf  
  2. S1-2005-149819_Bibliography.pdf  
  3. S1-2005-149819_Table_of_Content.pdf  
  4. S1-2005-149819_Title.pdf