Laporkan Masalah

Shintoisme dalam Perspektif Agama sebagai Sistem Budaya Menurut Clifford Geertz

PANDU PRAJA WASKITO, Dr. Sartini, M.Hum.

2022 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian "Shintoisme dalam Perspektif Agama sebagai Sistem Budaya menurut Clifford Geertz" adalah merupakan penelitian yang berisi tentang agama dan ajaran Shintoisme yang ditinjau dari teori agama sebagai sistem budaya. Shintoisme merupakan agama kuno yang terlahir di Jepang yang mulanya mengadopsi dari unsur alam, animisme serta dinamisme yang kemudian tercampur dengan agama pendatang seperti Buddha. Peran Shintoisme dalam membangun peradaban Jepang sangatlah berkesan. Ajarannya telah menjadi tatanan dan pedoman hidup masyarakat Jepang, meskipun masyarakat Jepang yang terbilang religius ternyata banyak dari mereka yang tidak memeluk agama. Tujuan penelitian ini adalah: 1) mendeskripsikan ajaran Shintoisme; 2) mendeskripsikan penerapan ajaran Shintoisme terhadap kehidupan masyarakat Jepang; 3) menganalisis ajaran Shintoisme dilihat dari teori perspektif agama sebagai sistem budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pustaka berjenis kualitatif dengan peneltian sistematis-reflektif serta berpusat pada sumber-sumber dari buku dan jurnal online. Metode penelitian ini menggunakan unsur metodis sebagai berikut: 1) deskripsi; 2) interpretasi; 3) komparasi; dan 4) holistika. Hasil akhir dari penelitian ini adalah ditemukannya korelasi antara pemikiran agama sebagai sistem budaya Clifford Geertz dengan Shintoisme. Pemikiran Clifford Geertz yang sifatnya universal membantu peneliti untuk mengkaji hal ini. Hasil penelitian ini adalah: pertama, terdapat tiga fakta tentang Shintoisme: 1) Shintoisme merupakan agama yang mengambil unsur dari agama lain; 2) Shintoisme memiliki ajaran yang sudah menjadi tatanan hidup masyarakat Jepang; 3) matsuri merupakan bentuk ritual ajaran Shinto. Kedua, penerapan ajaran Shintoisme tidak hanyak dilakukan oleh penganutnya saja, melainkan masyarakat Jepang yang tidak memiliki agama sekalipun, hal itu dikarenakan ajaran Shinto sudah diajarkan sejak dini. Ketiga, dalam perspektif teori Geertz tentang agama sebagai sistem budaya mendeskripsikan Shintoisme dari hubungan antara manusia dan kami yang menghasilkan sebuah simbol, kemudian menjadi motivasi, yang menghasilkan konsepsi tatanan sehingga terlahirnya sebuah harmoni yang nantinya menjadi suatu yang khas.

The research " Shintoisme dalam Perspektif Agama sebagai Sistem Budaya menurut Clifford Geertz " is a research that contains the religion and teachings of Shintoism in terms of the theory of religion as a cultural system. Shintoism is an ancient religion that was born in Japan which initially adopted elements of nature, animism and dynamism which was then mixed with immigrant religions such as Buddhism. Shintoism's role in building Japanese civilization is very impressive. His teachings have become the order and way of life of the Japanese people, even though many Japanese people who are considered religious are actually not religious. The aims of this study are: 1) to describe the teachings of Shintoism; 2) describe the application of Shintoism to the life of Japanese society; 3) analyze the teachings of Shintoism from the perspective of religion as a cultural system. This study uses a qualitative literature research method with systematic-reflective research and focuses on sources from books and online journals. This research method uses methodical elements as follows: 1) description; 2) interpretation; 3) comparison; and 4) holistic. The final result of this research is the finding of a correlation between religious thought as a cultural system of Clifford Geertz and Shintoism. The universal nature of Clifford Geertz's thinking helps researchers to examine this. The results of this study are: first, there are three facts about Shintoism: 1) Shintoism is a religion that takes elements from other religions; 2) Shintoism has teachings that have become the way of life of Japanese society; 3) matsuri is a form of Shinto ritual. Second, the application of Shintoism teachings is not only carried out by adherents, but even Japanese people who do not have a religion, this is because Shinto teachings have been taught from an early age. Third, in the perspective of Geertz's theory of religion as a cultural system, Shintoism describes the relationship between humans and kami which produces a symbol, then becomes a motivation, which results in the conception of order so that a harmony is born which will later become a distinctive one.

Kata Kunci : Shintoisme, masyarakat Jepang, agama, simbol, budaya

  1. S1-2022-397395-abstract.pdf  
  2. S1-2022-397395-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-397395-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-397395-title.pdf