PEMBERONTAKAN DAN NEGARA IDEAL MENURUT EKSISTENSIALIS ALBERT CAMUS

REYNALDI HIRMAWAN, Agus Wahyudi, Ph.D.

2022 | Skripsi | S1 FILSAFAT

Penelitian ini memusatkan perhatian pada pemikiran Albert Camus mengenai hubungan pemberontakan dengan negara ideal yang dicita-citakan oleh Albert Camus. Albert Camus merupakan sosok yang penting dalam mendorong upaya pembentukan sebuah negara dengan memperhatikan sisi kemanusiaan agar terbebas dari penjajahan, perbudakan, dan kepentingan sistem totalitarianisme. Penelitian ini memberikan analisis dan penilaian tentang pemberontakan dan negara ideal dalam pandangan Albert Camus, dengan memusatkan perhatian pada latar belakang pemikirannya, pengaruh Eksistensialisme dalam pemikiran Albert Camus dan implikasi gagasannya pada negara dengan menjunjung tinggi kemanusiaan. Penelitian ini menggunakan metode hermeneutika dan studi kepustakaan sebagai bahan penelitian berupa buku dan jurnal yang berkaitan dengan topik penelitian. Jalan penelitian diawali dengan persiapan, pengumpulan data, klasifikasi data, analisis data, dan evaluasi data. Unsur-unsur metode hermeneutika filosofis memuat deskripsi, interpretasi, induksi dan deduksi, kesinambungan histori, dan refleksi kritis. Hasil penelitian adalah pemberontakan dan negara ideal dalam pandangan Eksistensialisme Albert Camus. Dalam pandangan Albert Camus, pemberontakan merespons perubahan yang terjadi pada sebuah negara yang menggunakan kekerasan sehingga memberontak adalah tindakan untuk menolak berbagai bentuk kekerasan dengan menjunjung tinggi kemanusiaan dalam sebuah negara. Eksistensialisme Albert Camus tersebut berisi absurditas yang menanyakan kejelasan dalam sebuah ketidakjelasan disesuaikan dengan kondisi dan situasi hidupnya dalam tragedi pada abad ke-20. Menurut Albert Camus, negara ideal seharusnya hadir untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, menjunjung tinggi kemanusiaan menjadi pilihan Camus dalam kemerdekaan sebuah negara. Kemanusiaan yang dimaksud oleh Albert Camus adalah menolak bunuh diri atau pembunuhan yang digunakan penguasa untuk mempertahankan negara.

This research focuses on Albert Camus' thoughts on the relationship between rebellion and the ideal state that Albert Camus aspired to. Albert Camus is an important figure in encouraging efforts to form a state by paying attention to the human side to be free from colonialism, slavery, and the interests of the totalitarian system. This study provides an analysis and assessment of rebellion and the ideal state in Albert Camus's view, by focusing on the background of his thoughts, the influence of Existentialism in Albert Camus's thinking and the implications of his ideas on the state by upholding humanity. This research uses hermeneutic methods and literature studies as research materials in the form of books and journals related to the research topic. The research began with preparation, data collection, data classification, data analysis, and data evaluation. The elements of the philosophical hermeneutic method include description, interpretation, induction and deduction, historical continuity, and critical reflection. The results of the research are rebellion and the ideal state from Existentialism Albert Camus point of view. From Albert Camus, rebellion responds to changes that occur in a country that uses violence so that rebellion is an act to reject various forms of violence by upholding humanity in a country. Albert Camus' existentialism contains an absurdity that asks for clarity in an obscurity adapted to the conditions and situations of his life in the tragedy of the 20th century. According to Albert Camus, the ideal state should exist for the interests and welfare of the people. Therefore, upholding humanity is Camus' choice in the independence of a country. Humanity is meant by Albert Camus is to refuse suicide or assassination used by the rulers to defend the country.

Kata Kunci : Eksistensialisme Albert Camus, Kemanusiaan, Negara ideal, Pemberontakan.