PENGUKURAN KEEFEKTIFAN MODEL KEMITRAAN PROVIDE, PRIVATELY OWNED AND OPERATED (PPOO) UNTUK MENYEDIAKAN LAYANAN STASIUN PENGISIAN KENDARAAN LISTRIK UMUM (SPKLU) PLN

AYU SINAGA, BM. PRWANTO, DR. MBA

2022 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

ABSTRAK PENGUKURAN KEEFEKTIFAN MODEL KEMITRAAN PROVIDE, PRIVATELY OWNED AND OPERATED (PPOO) DALAM PENYEDIAAN LAYANAN SPKLU PLN Ayu Puspita Sari Sinaga 19/452636/PEK/25588 Pemanasan global yang dapat mengakibatkan peningkatan suhu permukaan bumi akibat gas emisi rumah kaca atas penggunaan bahan bakar yang tinggi. Alternatif untuk mengurangi emisi rumah kaca adalah dengan beralih dari bahan bakar fosil menjadi bahan bakar non-fosil. Oleh karena itu, upaya pemerintah Indonesia dalam mengurangi pemanasan global adalah dengan menyetujui Perjanjian Paris (Paris Agreement) dengan tujuan dapat mengurangi 29 persen efek gas rumah kaca dengan usaha sendiri. Di samping itu, dunia otomotif semakin kian berkembang. Banyak inovasi yang dikeluarkan oleh produsen mobil dalam produk unggulannya yaitu mobil listrik. Di Indonesia sudah banyak pengguna kendaraan listrik karena sangat ramah lingkungan. Mengingat keseriusan Pemerintah untuk menggalakkan percepatan ekosistem kendaraan listrik yang semakin tinggi. Salah satu badan usaha milik negara yang bergerak di bidang ketenagalistrikan yaitu PLN diberikan tugas khusus dalam mempercepat ekosistem Kendaraan listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sedang mempersiapkan skema bisnis untuk menjalin Kerjasama dengan penyediaan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Dan menggunakan aplikasi Charge.In sebagai alat pembayaran dan monitoring pengisian daya oleh penggunaan kendaraan listrik. PT. PLN (Persero) juga terus berupaya melakukan kerjasama/kolaborasi dengan BUMN lain seperti pertamina, dan sektor swasta seperti produsen mobil listrik, bis listrik, motor listrik, SPKLU swasta, serta perusahaan startup seperti gojek, grab, dan bluebird dalam meningkatkan keefektifan dalam penyediaan layanan SPKLU PLN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan alternatif model kemitraan yang paling tepat dan mendapatkan urutan prioritas strategi kemitraan yang paling efektif bagi SPKLU PLN. Penelitian ini menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix dengan melakukan evaluasi pilihan alternatif secara objektif, menetapkan kebijakan dan, lalu memutuskan strategi yang terbaik. Metode ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu input stage dengan matriks IFE dan EFE, dilanjutkan matching stage yaitu matriks IE. Tahap terakhir yaitu decision stage dengan metode QSPM. Hasil penelitian Metode QSPM diharapkan dapat menentukan pilihan model kemitraan yang paling tepat secara objektif dan menentukan keefektifannya dalam pengaplikasiaanya bagi model kemitraan PLN (Siahan, 2008). Kata kunci: SPKLU PLN, Model Kemitraan, Quantitative Strategic Planning Matrix.

ABSTRACT MEASUREMENT OF THE EFFECTIVENESS OF THE PROVIDE, PRIVATELY OWNED AND OPERATED (PPOO) PARTNERSHIP MODEL TO PROVIDE PLN'S PUBLIC ELECTRIC VEHICLE CHARGING STATION (SPKLU) SERVICE Ayu Puspita Sari Sinaga 19/452636/PEK/25588 Global warming which can lead to an increase in the earth's surface temperature due to greenhouse gas emissions due to the use of high fuels. An alternative to reducing greenhouse emissions is to switch from fossil fuels to non-fossil fuels. Therefore, the Indonesian government's efforts to reduce global warming are by agreeing to theParis Agreementwith the aim of reducing 29 percent of the greenhouse gas effect with their own efforts. In addition, the automotive world is growing. Many innovations are issued by car manufacturers in their superior products, namely electric cars. In Indonesia, there are many users of electric vehicles because they are very environmentally friendly. Given the seriousness of the Government to accelerate the acceleration of the electric vehicle ecosystem, which is increasingly high. One of the state-owned enterprises engaged in electricity, namely PLN is given a special task in accelerating the Battery-Based Electric Vehicle (KBLBB) ecosystem. And use the Charge.In application as a means of payment and monitoring of charging by the use of electric vehicles. PT. PLN (Persero) also continues to collaborate/collaborate with other SOEs such as Pertamina, and the private sector such as manufacturers of electric cars, electric buses, electric motorcycles, private SPKLU, as well ascompanies startup such as Gojek, Grab, and Bluebird in increasing effectiveness in providing services. PLN SPKLU. The purpose of this study is to obtain the most appropriate alternative partnership model and to obtain the most effective priority order of partnership strategies for PLN's SPKLU. This study uses themethod Quantitative Strategic Planning Matrix by evaluating alternative options objectively, establishing policies and then deciding the best strategy. This method is carried out in three stages, namely the input stage with the IFE and EFE matrices, followed by the matching stage, namely the IE matrix. The last stage is the decision stage with the QSPM method. The results of the research using the QSPM method are expected to be able to determine the choice of the most appropriate partnership model objectively and determine its effectiveness in its application to the PLN partnership model (Siahan, 2008). Keywords: SPKLU PLN, Partnership Model, Quantitative Strategic Planning Matrix.

Kata Kunci : SPKLU PLN, Partnership Model, Quantitative Strategic Planning Matrix.