PEMBANGUNAN KARAKTER ANTI NARKOBA BERBASIS KOMUNIKASI EDUKATIF (Studi Kasus Penerapan Program Polisi Mengajar sebagai Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada Remaja oleh Polres Agam Tahun 2019
RIZKY JUANDA PUTRA, Prof. Dr. Phil. Ana Nadhya Abrar, M.E.S.
2022 | Tesis | MAGISTER ILMU KOMUNIKASIPersoalan karakter menjadi tantangan serius bagi remaja pada saat ini disebabkan terpaan globalisasi yang kian masif mengakibatkan para remaja mulai aktif menggunakan teknologi dan berimbas pada pergaulan yang sulit dikontrol. Salah satu efeknya yakni meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba pada remaja yang mengancam kehidupan dan masa depannya. Lingkungan dan pergaulan menjadi faktor utama atas kasus ini. Kabupaten Agam dikategorikan sebagai daerah dengan peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba tertinggi pada remaja di Indonesia. Polres Agam sebagai salah satu institusi negara yang bertanggung jawab mengatasi permasalahan ini melakukan berbagai upaya untuk menekan peningkatan kasus tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu membuat sebuah program yang bernama program Polisi Mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan program Polisi Mengajar sebagai salah satu upaya yang dilakukan oleh Polres Agam melalui divisi Satbinmas untuk membangun karakter (character building) anti narkoba pada remaja di Kabupaten Agam. Hasilnya, upaya yang dilakukan menggunakan pendekatan komunikasi edukatif dari Erikson Damarik dalam Djamarah (2006) di mana pengimplementasian program ini berbentuk pembelajaran. Dalam proses komunikasi edukatif, proses pembangunan karakter anti narkoba menggunakan konsep pendidikan karakter dari Thomas Lickona (1992) di mana komunikator menanamkan berbagai aspek nilai moral kepada siswa diantaranya moral knowing, moral feeling & moral action. Kemudian untuk menanamkan moral tersebut, komunikator menggunakan strategi contextual teaching & learning dari konsep Elaine B. Johnson (2002) melalui berbagai tahapan diantaranya tahap constructivism, inquiry, questioning, learning community, modeling, reflection & authentic assessment. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi kasus deskriptif kualitatif dengan paradigma constructivism, sedangkan pengumpulan data terkait menggunakan cara observasi, in depth interview, studi pustaka dan dokumentasi.
A Character issue is a serious problem for teenagers today due to the massive exposure to globalization that makes them actively use technology and have an impact on relationships that is difficult to control. One of the significant effects is the increasing number of drug cases in adolescents that threaten their lives and futures. The Agam Police as one of the institutions responsible for this problem made various efforts to resolve this case. One of the efforts made is to create a program called the "Teaching Police" program. This study is aimed to explain the implementation of the program of "Teaching Police" as one of the efforts done by Agam Police through the division of Binmas in order to build the character of Anti-Drugs for teenagers in Agam District. As a result, the effort was carried out using an educative communication approach based on the concept of Erikson Damarik in Djamarah (2006) where the implementation is in the form of learning. In educational communication, the process of building anti-drug character uses the concept of character education from Thomas Lickona (1992) where communicator instills various moral aspects to students, including moral knowing, moral feeling, and moral action. To instill these various morals, the communicator uses a contextual teaching and learning strategy based on the concept of Elaine B. Johnson (2002) through various steps, including the step of constructivism, inquiry, questioning, community learning, modeling, reflection, and authentic assessment. This study uses a qualitative descriptive case study method based on the constructivism paradigm, while the collection of various data uses the methods of observation, in-depth interview, literature study, and documentation.
Kata Kunci : Komunikasi Edukatif, pembangunan karakter, pendidikan karakter, contextual teaching & learning, polisi mengajar, narkoba, remaja