Laporkan Masalah

MITOS DALAM ESAI JOHEUN SARAMEGEMAN JOHEUN SARAMIMYEON DWAE (CUKUP MENJADI ORANG BAIK BAGI ORANG BAIK) KARYA KIM JAE SIK: KAJIAN SEMIOTIKA

ELMA NASYETRY, Hwang Who Young, M.A.

2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN KEBUDAYAAN KOREA

Korea merupakan salah satu negara yang mempunyai komunitas sosial dengan hubungan antar sesama yang unik. Akan tetapi, banyak individu di Korea yang mengalami krisis jati diri dan berkurangnya tingkat kepercayaan diri karena terbebani dengan ekspektasi masyarakat yang mengharuskan individu tersebut menjadi seseorang yang baik bagi masyarakat sekitar. Salah satu penulis yang mengangkat isu ini adalah Kim Jae Sik melalui buku kumpulan esai yang berjudul Joheun Saramegeman Joheun Saramimyeon Dwae 'Cukup Menjadi Orang Baik Bagi Orang Baik' (2020). Metode penelitian yang dgunakan adalah metode kualitatif yang akan menjabarkan hasil penelitian secara detail. Penelitian ini menggunakan teori semiotika yang telah dikembangkan oleh Roland Barthes, yaitu mitos (mythology). Hasil analisis menunjukkan bahwa mitos dari buku kumpulan esai ini adalah 'self-love'. Karya sastra ini memiliki intensi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Korea untuk menerapkan self-love. Hal ini didapatkan dari hubungan antara bentuk dan konsep yang telah dianalisis sebelumnya, di mana signifikasi yang dapat disimpulkan adalah self-love. Dengan menjalin hubungan yang baik dengan diri sendiri maka seseorang juga akan mampu untuk menjalin hubungan antar sesama yang lebih sehat. Selain itu dengan menerapkan self-love, isu sosial yang terjadi dalam masyarakat seperti kehilangan jati diri dan kurangnya kepercayaan diri dapat berkurang. Saran bagi penelitian selanjutnya yang akan menggunakan buku ini sebagai objek adalah dengan mengaitkan sejarah dan kebudayaan yang tertanam dalam masyarakat Korea sehingga mampu mencapai nilai-nilai sosial terdalam.

Korea is a country that has a social community with unique interpersonal relationships. However, many individuals in Korea experience a self-identity crisis and lack of self-esteem because they are burdened with societal expectations that require the individual to be a good person to the surrounding community. One of the writers who raised this issue was Kim Jae Sik through an anthology essay entitled Joheun Saramegeman Joheun Saramimyeon Dwae 'It Is Enough to be a Good Person for a Good Person' (2020). The research method used is a qualitative method which will describe the research results in detail. This study uses a semiotic theory that has been developed by Roland Barthes, myth (mythology). The result of the analysis showed that the myth of this book of essays is 'self-love'. This literary work has the intention to increase the awareness of Korean people to apply self-love. This is obtained from the relation between forms and concepts that have been analysed previously, where the significance that can be concluded is self-love. By establishing a good relationship with oneself, one will also be able to establish healthier relationships with others. In addition, by applying self-love, social issues that occur in society such as loss of self-identity and lack of self-esteem can be reduced. Suggestions for further research that will use this book as an object is to relate the history and culture embedded in Korean society so that they are able to achieve the deepest social values.

Kata Kunci : Kim Jae Sik, semiotika, semiotics, Roland Barthes, mitologi, mythology, self-love, Joheun saramegeman joheun saramimyeon dwae.

  1. S1-2022-413309-abstract.pdf  
  2. S1-2022-413309-bibliography.pdf  
  3. S1-2022-413309-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2022-413309-title.pdf