Laporkan Masalah

NOVEL JPRUT KARYA PUTU WIJAYA: KAJIAN POSMODERNISME LINDA HUTCHEON

YONATHAN DIMAS H P S, Saeful Anwar, S.S., M.A.

2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Karya sastra umumnya memenuhi unsur mimetik, atau tiruan kenyataan, yang biasanya berisikan fakta sejarah. Dalam memanfaatkan fakta sejarah, pengarang akan menambahkan dan melengkapinya dengan gagasan pribadinya sehingga fakta yang dihadirkan tidak bersifat nostalgis, melainkan kritis. Salah satu karya yang memanfaatkan fakta sejarah adalah novel Jprut karya Putu Wijaya. Meskipun terbit pada 2017, novel ini memanfaatkan fakta-fakta sejarah dari tahun-tahun sebelumnya, khususnya pada rentang waktu 2004 hingga 2006 di Indonesia. Di sisi lain, karya ini juga mencoba mendekonstruksi berbagai pola pikir dominan yang sudah mengakar kuat di masyarakat. Pendekatan posmodernisme Linda Hutcheon digunakan untuk membedah novel Jprut. Pendekatan ini mampu menjawab permasalahan yang berkenaan dengan fakta sejarah, unsur fiksi, dan parodisasi; oposisi pusat dan pinggiran; dan kontekstualisasi. Metode penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni pengumpulan data dan analisis data. Pada bagian pengumpulan data, yang digunakan adalah metode kuantitatif; sementara pada bagian analisis data, menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa novel Jprut memanfaatkan sekaligus menyimpangkan fakta sejarah, menghadirkan unsur fiksi, dan dilengkapi oleh parodisasi. Kehadiran fakta sejarah dimanfaatkan pengarang sebagai rangsangan diskusi antartokoh dan sebagai introspeksi tokoh, khususnya protagonis, Amat. Keberadaan fakta sejarah mendukung alur dan sekaligus melebur dengan unsur fiksi. Parodisasi dalam novel ini memanfaatkan fakta sosial dan fakta mental yang didominasi oleh unsur satire. Parodisasi berperan sebagai kritik sosial bagi masyarakat Indonesia dan khususnya bagi media massa. Novel ini juga memuat oposisi pusat dan pinggiran. Tokoh Amat berperan penting dalam setiap oposisi pusat dan pinggiran. Keberadaannya mendekonstruksi dan terdekonstruksi berbagai pihak. Di sisi lain, novel Jprut juga mengandung berbagai fenomena sosial yang potensial untuk terus terulang di masyarakat, seperti: ketimpangan sosial dan ekonomi, pemahaman akan batasan berideologi, dan rendahnya literasi masyarakat yang berhubungan dengan berita-berita yang bermutu rendah.

Literary arts generally fulfill mimetic elements, or world-imitative, that usually contain historical facts. In utilizing historical facts, authors will add and complement these historical facts with their own ideas, so that the facts presented are not nostalgic, but as critical forms. One of the works that utilize historical facts is the novel Jprut by Putu Wijaya. Even though it was published in 2017, this novel utilizes historical facts from the previous years, especially in the period from 2004 to 2006 in Indonesia. On the other hand, this work also tries to deconstuct various dominant mindsets that are deeply rooted in society. Linda Hutcheon's postmodernism approach will be used to analize Jprut. This approach can answer problems related to historical facts, fictional elements, and parodization; center and periphery opposition; and contextualization. The method of this research divided into two, which are data collection and data analysis. In the data collection section, the quantitative method is used; while the data analysis section, using the descriptive analysis method. The results of this study reveal that the novel Jprut used and abused historical facts, presented element of fiction, and is complemented by parodization. The presence of historical facts is used by the author as a stimulus for discussion between characters and as an introspection of characters, especially the protagonist, Amat. The existence of historical facts supports the plot and at the same time blends with elements of fiction. The parody in this novel utilizes both social facts and mental facts which are dominated by satire elements. Parodization acts as a social critique for Indonesian people and especially for the mass media. This novel also contains center and periphery opposition. The figure of Amat plays an important role in every center and periphery opposition. Its very existence can either deconstruct or be deconstructed by various entities. On the other hand, Jprut also contains various social phenomena that are highly possible to be repeated, such as the existence of social and economic inequality, the perception of ideological boundaries in Indonesia, and low public literacy related to low-quality news.

Kata Kunci : posmodernisme, fakta sejarah, parodisasi, pusat dan pinggiran, kontekstualisasi.

  1. S1-2021-410034-abstract.pdf  
  2. S1-2021-410034-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-410034-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-410034-title.pdf