FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ADIKSI INTERNET PADA REMAJA SELAMA PANDEMI COVID-19

DESI FAJAR SUSANTI, dr. Retno Sutomo, PhD, SpAK; dr. Mei Neni Sitaresmi, PhD, SpAK

2021 | Tesis-Subspesialis | SUBSPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK

Latar belakang: Pandemi Corona virus disease-2019 (COVID-19) secara signifikan telah megganggu aktivitas normal anak-anak maupun orang dewasa. Remaja mungkin memiliki risiko lebih tinggi menjadi adiksi internet di masa pandemi COVID-19 ini. Hal tersebut diperkirakan berhubungan dengan dampak buruk yang ditimbulkan pandemi termasuk didalamnya aktivitas online, adanya masalah mental emosional dan pola asuh selama pandemi COVID-19 Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menilai prevalensi adiksi internet pada remaja dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan adiksi internet selama pandemi COVID-19 Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dari bulan Juni sampai Agustus 2021. Subyek penelitian adalah adalah siswa SMP di DIY yang direkrut menggunakan metode propotional random sampling. Adiksi internet, masalah mental emosional dan pola asuh diukur menggunakan instrumen yang sudah divalidasi yaitu KDAI, SDQ, dan PSDQ. Hasil: Subyek penelitian ini berjumlah 402 dengan usia median 13,6 (12;16,8) dan 56,7% berjenis kelamin perempuan. Enam puluh tiga subyek penelitian (15,6%; lelaki=30; perempuan=33) memenuhi kriteria adiksi internet (skor KDAI 108). Jenis aktivitas online untuk tujuan rekreasi, durasi penggunaan internet 5,5 jam, gejala emosi dan masalah conduct yang berisiko terhadap masalah mental emosional serta pola asuh permisif merupakan faktor yang berhubungan dengan adiksi internet. Jenis kelamin tidak berhubungan dengan adiksi internet pada remaja selama pandemi COVID-19. Kesimpulan: Penelitian ini menemukan adanya adiksi internet dan penggunaan durasi internet yang berlebih di kalangan remaja selama pandemi COVID-19. Durasi penggunaan internet, jenis aktivitas online, masalah mental emosional dan pola asuh orang tua merupakan faktor yang berhubungan dengan adiksi internet pada remaja selama pandemi COVID-19.

Background: The coronavirus disease 2019 (COVID-19) outbreak has significantly disrupted normal activities globally. Adolescents may be at higher risk of internet addiction (IA) due to the current COVID-19 pandemic. It is expected to be associated with many adverse impacts of the pandemic, including online activities, internet screen time, emotional-mental problems and parenting style during the COVID-19 outbreak. Objective: The study aimed to assess the prevalence of IA among adolescents and analyze the factors that associated with IA during the COVID-19 pandemic Methods: We conducted a cross-sectional study from June to August, 2021. We recruited participants from junior high school students in Daerah Istimewa Yogyakarta using proportional random sampling. Internet addiction, emotionalmental problem, and parenting style were measured by validation instruments: KDAI, SDQ dan PSDQ, consecutively. Results: A total of 402 participants (median age 13,6: 2-16,8 years) and 56,7% female were enrolled. Sixty-three (15,6%; male=30; female=33) participants met the criterion for addictive internet use (KDAI score 108). Types of online activities for recreation purposes, duration of internet use 5,5 hours, emotional sympotms and conduct problems that are at risk for mental emotional problems, and permissive parenting style are an independent-factors for internet addiction. Gender is not related to internet addiction in adolescents during the COVID-19 pandemic Conclusion: We observed IA and excessive internet use among adolescents during the COVID-19 pandemic. Duration of internet use, types of online activities, emotional-mental problems and parenting style were found as factors that associated with internet addicition in adolescents during the COVID-19 pandemic.

Kata Kunci : internet addiction, adolescent, COVID-19, Yogyakarta, adiksi internet, remaja