PENURUNAN KUALITAS HIDUP AKIBAT DISFAGIA PADA PASIEN KANKER KEPALA LEHER YANG MENDAPAT RADIOTERAPI

BENNY SYAHRIAL, dr. Ashadi Prasetyo, M.Sc., Sp.T.H.T.K.L(K). ; Dr. dr. Sagung Rai Indrasari, M.Kes., Sp.T.H.T.K.L(K)., FICS

2021 | Tesis-Spesialis | ILMU KESEHATAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA DAN LEHER

Latar Belakang: Disfagia masih merupakan keluhan tersering pada pasien yang mendapat kemoradioterapi dan dapat terjadi baik akut atau lambat. Gangguan menelan baik akut maupun lambat menyebabkan penurunan oral intake dan berkontribusi pada malnutrisi, penurunan berat badan, dan bronkoaspirasi. Efek samping tersebut menyebabkan dibutuhkannya alternatif atau metode tambahan untuk asupan makanan dan hidrasi. Disfagia berdampak buruk pada kepatuhan terapi dan pemulihan pasca terapi, dan dapat menurunkan kontak sosial dan kualitas hidup pasien. Tujuan: Untuk mengetahui penurunan kualitas hidup akibat disfagia pada pasien kanker kepala leher yang mendapat radioterapi. Metode: Desain pre dan post test pada pasien KKL yang mendapat radioterapi mulai Juli 2020 hingga Juni 2021 di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Pengukuran kualitas hidup akibat disfagia menggunakan kuesioner M.D. Anderson Dysphagia Inventory (MDADI). Hasil: Sebanyak 30 pasien KKL menjadi subjek penelitian. Delapan pulu persen pasien mendapat kemoradioterapi dan 20% radioterapi saja. Rerata skor MDADI preterapi 94,42, dimana adanya perubahan pascaterapi dengan rerata skor MDADI 59,05 (p<0,01). Kesimpulan: Disfagia merupakan tantangan dalam manajemen pasien KKL yang mendapat radioterapi dengan atau tanpa kemoterapi dimana keluhan ini mempengaruhi dan menyebabkan penurunan kualitas hidup akibat disfagianya.

Background: Dysphagia as one of the most common complaint in patients treated with chemoradiation which can occur acute or later. Swallowing disorders both acute and slow cause decreased oral intake and contribute to malnutrition, weight loss, and aspiration. It also causes the need for alternatives or additional management for food intake and hydration. Dysphagia affects therapy adherence and post-therapy recovery, and may decrease social contact and deteriorate quality of life of patients. Objective: To evaluate the deterioration in quality of life due to dysphagia in neck head cancer patients treated with radiation. Methods: Pre and post-test design in head and neck cancer treated with radiation therapy with or without chemotherapy from July 2020 to June 2021 at Dr. Sardjito Hospital, Yogyakarta. Dysphagy related quality of life was measured using MDADI (M.D. Anderson Dysphagia Inventory). Results: Thirty patients were included. All patients received radiation therapy and 80% patients also received chemotherapy. Mean MDADI global score at baseline was 97,33±6,91 and composite score 94,42±6,34. After therapy, mean MDADI global score decreased to 56,67±22,94 and composite score decreased to 59,05±17,77 (p<0,01). Conclusions: Dysphagia represents a challenging effect after radiation therapy for head and neck cancer, which affect and causing deterioration of dysphagia related quality of life.

Kata Kunci : Disfagia, MDADI, radioterapi, kanker kepala leher