Laporkan Masalah

Pemberdayaan Remaja Dalam Program Pencegahan Dan Pengendalian Perilaku Merokok Di Daerah Perdesaan Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta

HENI TRISNOWATI, Prof. dr. Djauhar Ismail, MPH, Sp.A(K), Ph.D/Dr. Dra. Retna Siwi Padmawati, M.A

2021 | Disertasi | DOKTOR ILMU KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

Latar belakang : Penggunaan tembakau merupakan penyebab utama kematian di dunia yang dapat dicegah dan secara global perilaku merokok berdampak terhadap kematian prematur. Perilaku merokok yang dimulai pada usia remaja, akan menetap secara primer pada usia dewasa. Indonesia merupakan negara dengan angka perokok remaja tertinggi di dunia. Jumlah perokok di wilayah perdesaan lebih tinggi dibanding wilayah perkotaan. Tujuan : Mengembangkan promosi kesehatan melalui strategi pemberdayaan remaja untuk mencegah dan mengendalikan perilaku merokok pada remaja. Metode : Penelitian ini menggunakan metode participatory action research (PAR) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Partisipan adalah kelompok remaja yang berusia 17-25 tahun di Desa Pleret dan Desa Wonolelo Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tahapan PAR proses pemberdayaan remaja adalah sebagai berikut : pre-step, diagnosing, perencanaan aksi, implementasi aksi dan evaluasi aksi. Analisis data kualitatif menggunakan aplikasi open code 4.03 sementara analisis data kuantitatif menggunakan aplikasi excel dan SPSS versi 22. Hasil : Determinan proses pemberdayaan remaja meliputi : predisposing remaja, struktur kelompok, dan iklim kelompok. Strategi pemberdayaan dilakukan dengan cara membuat program aktivasi untuk meningkatkan domain-domain pemberdayaan. Program aktivasi disesuaikan dengan kebutuhan partisipan dan diberi nama JayaStar (remaja berdaya sehat tanpa rokok). Implementasi pemberdayaan terdiri dari outbound dan pelatihan dengan tema melejitkan potensi diri; b) pelatihan tentang dampak rokok/vapor terhadap kehidupan remaja; c) diskusi dan praktik membuat video kampanye kesehatan; d) program parenting dengan tema pentingnya peran orangtua dalam mewujudkan generasi muda yang sehat dan unggul; e) deklarasi dan pengukuhan relawan JayaStar. Indikator keberhasilan proses pemberdayaan remaja dapat dilihat dari meningkatnya skor rata-rata domain pemberdayaan seperti partisipasi, kemampuan identifikasi masalah, kepemimpinan lokal, struktur organisasi, mobilisasi sumber daya, hubungan dengan organisasi lain, sikap kritis, pengelolaan program, dan kerja sama dengan agen luar. Program JayaStar berdampak pada peningkatan skor rata-rata indikator individu meliputi : asertif, pengetahuan sumber daya, efikasi untuk meyakinkan anggota keluarga atau teman yang belum merokok agar tidak merokok, intensi terlibat pada program pencegahan merokok, kompetensi partisipasi, keterbukaan dalam merokok, advokasi, dan persepsi kontrol sosial politik. Program JayaStar juga berdampak pada peningkatan skor rata-rata indikator kelompok yang terdiri dari aktivitas program, efektifitas program, dan pembinaan remaja. Kesimpulan : Pemberdayaan merupakan salah satu strategi promosi kesehatan yang dapat digunakan dalam program pencegahan dan pengendalian perilaku merokok pada remaja. Pelibatan remaja secara langsung mulai dari perencanaan, implementasi dan evaluasi menjadi kunci keberhasilan program pemberdayaan

Background: Tobacco use is the main cause of preventable death in the world and globally smoking behavior has an impact on premature death. Smoking behavior that begins in adolescence, will settle primarily in adulthood. Indonesia is a country with the highest number of adolescent smokers in the world. The number of smokers in rural areas is higher than in urban areas. Purpose: Developing health promotion through youth empowerment strategies to prevent and control smoking behavior. Methods: This study uses a participatory action research (PAR) method with qualitative and quantitative approaches. The participants were a group of teenagers aged 17-25 years in Pleret Village and Wonolelo Village, Bantul Regency, Yogyakarta. The PAR stages of the youth empowerment process are as follows: pre-step, diagnosis, action planning, action implementation, and action evaluation. The qualitative data analysis used the open code 4.03 application while the quantitative data analysis used the excel application and SPSS version 22. Results: The determinants of the youth empowerment process include: predisposing adolescents, group structure, and group climate. The empowerment strategy is carried out by creating an activation program to increase the empowerment domains. The activation program is tailored to the needs of participants and is named Empowered Youth Healthy Without Smoking. Empowerment implementation consists of outbound and training with the theme of boosting self-potential; b) training on the impact of cigarettes/vapors on the lives of youths; c) discussion and practice of making health campaign videos; d) parenting program with the theme of the importance of the role of parents in realizing a healthy and superior young generation; e) declaration and inauguration of JayaStar volunteers. Indicators of the success of the youth empowerment process can be seen from the increasing average score of empowerment domains such as participation, problem assessment capacity, local leadership, organizational structures, resource mobilization, link to others organization/people, critical awareness, programe management, and relationship with outside agents. The JayaStar program has an impact on increasing the average score of individual indicators including assertiveness, knowledge of resources, efficacy to convince family members or friends who have not smoked not to smoke, intention to engage in smoking prevention programs, participation competence, openness in smoking, advocacy, and perception of socio-political control. The JayaStar program also has an impact on increasing the average score of group indicators consisting of program effectiveness program activities, and youth development Conclusion: Empowerment is one of the health promotion strategies that can be used in the prevention and control program of smoking behavior in youths. The direct involvement of youth from planning, implementation, and evaluation is the key to the success of the empowerment program.

Kata Kunci : pemberdayaan, pencegahan, pengendalian, perilaku merokok, participatory action research, promosi kesehatan, remaja/: empowerment, prevention, control, smoking behavior, participatory action research, health promotion, youth

  1. S3-2021-453362-Abstract.pdf  
  2. S3-2021-453362-bibliography.pdf  
  3. S3-2021-453362-TableofContent.pdf  
  4. S3-2021-453362-Title.pdf