INDONESIA'S SOVEREIGN WEALTH FUND (SWF): WILL IT WORK? HOW TO MAKE IT WORK?

SATRIA AJI SETIAWAN, Prof. Eduardus Tandelilin, Ph.D

2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN (KAMPUS JAKARTA)

SWF telah tumbuh dengan cepat, dan asetnya hampir empat kali lipat dalam satu dekade terakhir. SWF yang awalnya didorong oleh ketersediaan, kini berkembang menjadi didorong oleh permintaan. Beberapa negara seperti Indonesia membuat SWF untuk memenuhi kebutuhannya guna memacu perekonomian dalam negeri. Indonesia menciptakan SWFnya, yaitu INA, untuk menarik investasi asing guna mendukung pembangunan infrastrukturnya. Thesis ini dimaksudkan untuk menjawab apakah INA dapat mencapai tujuannya dan mencari cara agar INA dapat memenuhi tujuan sebagaimana dimaksud dalam pendiriannya. Thesis ini mungkin membawa kebaruan karena ini akan menjadi makalah pertama tentang INA dan mungkin membuka jalan bagi penelitian selanjutnya tentang SWF Indonesia serta bermanfaat bagi praktik INA. Karena SWF merupakan aktor politik dan ekonomi, maka INA akan dikaji menggunakan metode kualitatif dari perspektif politik dan ekonomi. Beberapa risiko seperti korupsi, ketergantungan pada investor asing, dan keamanan nasional mungkin akan terjadi di masa depan. Beberapa rekomendasi ditawarkan untuk memitigasi risiko, seperti mengubah undang-undang yang ada, menerapkan periode penguncian, dan meminimalkan kekuatan investor asing.

SWF have been proliferating quickly, and its assets are almost quadrupled in the last decade. SWF, which was initially supply-driven, now expanded to demand-driven. Some countries like Indonesia create SWF in order to fulfil their demand to spurs the domestic economy. Indonesia creates its SWF, namely INA, to attract foreign investment to support its infrastructure development. This paper intended to answer whether INA can attain its goal and figure out how to make it serve the purpose as intended on its establishment. This paper might bring novelty as this will be the first paper on INA and might pave the way for the subsequent research on Indonesia's SWF as well as beneficial for INA's practice. As SWF is a political and economic actor, INA will be examined using the qualitative method from a political and economic perspective. Given the political and economic condition of Indonesia, Indonesia's SWF is quite attractive for foreign investors. However, some risks like corruption, dependency on foreign investors, and national security might occur in the future. Some recommendations are offered to mitigate the risk, like amend the existing law, implementing a lock-in period, and minimising foreign investors' power.

Kata Kunci : political economy, sovereign wealth fund, strategy