Laporkan Masalah

Perbandingan Unsur Budaya dalam Film Korea Miss Granny dan Film Indonesia Sweet 20

AINI MAITRI ANINDITA, Ummul Hasanah, S.S., M.A.

2021 | Tugas Akhir | D3 BAHASA KOREA

Film merupakan salah satu media komunikasi massal yang dapat digunakan sebagai alat untuk menyampaikan suatu pesan atau tujuan. Komunikasi yang terjadi dalam film tersebut juga menunjukkan adanya unsur budaya. Oleh karena itu, film juga dapat dijadikan sebagai media dalam mempelajari suatu budaya. Hal tersebut juga berlaku dalam film Korea Miss Granny dan salah satu film remake-nya yaitu film Sweet 20 asal Indonesia. Adanya persamaan cerita dan keunikan tersendiri pada film Korea Miss Granny dan film Indonesia Sweet 20 membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai budaya yang ada dalam kedua film tersebut. Tugas Akhir ini yang memiliki judul Perbandingan Unsur Budaya dalam Film Korea Miss Granny dan Film Indonesia Sweet 20 yang membahas mengenai perbandingan budaya yang terlihat melalui adanya penyesuaian unsur budaya film remake Indonesia Sweet 20 terhadap film aslinya, Miss Granny. Perbandingan dalam penelitian ini dapat dicapai dengan mengetahui perbedaan serta persamaan unsur budaya Korea dan Indonesia yang dapat ditemukan dalam film Miss Granny dan film Sweet 20. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa sebagai media hiburan, kedua film tersebut juga mampu memberikan pelajaran mengenai etika, moral dan kebiasaan dalam budaya Korea dan budaya Indonesia. Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat dalam meminimalisir terjadinya culture shock dan membawa kesadaran kepada pembaca untuk saling memahami terhadap sesama meskipun memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Metode yang diaplikasikan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan observasi pada film secara keseluruhan, mengumpulkan potongan adegan pada film yang menunjukkan unsur budaya masing-masing negara, kemudian menganalisisnya menjadi sebuah perbandingan. Penelitian ini hanya membahas unsur budaya yang termasuk dalam kategori bahasa, kepercayaan, kesenian, kemasyarakatan, makanan, dan budaya populer. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya perbedaan unsur budaya Korea dan Indonesia melalui bahasa, hari raya, upacara kematian, arsitektur bangunan, baju tradisional, musik tradisional, kemasyarakatan, makanan, sauna dan budaya minum. Persamaan unsur budaya yang ditayangkan melalui kedua film mampu ditemukan pada pandangan masyarakat terhadap karir sebagai musisi, pentingnya menghormati orang tua, patriarki, pola pemberian nama seseorang, dan budaya menonton drama. Adanya perbedaan unsur budaya tidak merubah inti jalan cerita film. Sementara melalui persamaan unsur budaya yang terlihat justru ikut mendorong jalan cerita film remake untuk semakin menyerupai film aslinya.

Movie is one of the mass media to deliver messages or purposes. Not only that but cultures also can be found in the communication that happens in the movies. Therefore, movies can be used as a medium to gain more knowledge about cultures. This also can be applied to Korean movies Miss Granny and its remake called Sweet 20 from Indonesia. The similarity between the two stories and the uniqueness that come from the cultures in each movie are the reasons why this topic is interesting and worth to be studied more. The Final Project titled "Cultural Comparison between Korean Movie Miss Granny and Indonesian Movie Sweet 20" is a comparative study between Korean and Indonesian cultures in both movies as the results of cross-cultural adaptation of movie remake Sweet 20 towards the original one, Miss Granny. This comparison can be achieved by identifying the differences and similarities between Korean and Indonesian cultures in Miss Granny and Sweet 20. From this research, we can learn that the two movies not only function for entertainment purposes but can also be a tool to gain more knowledge about ethics, lessons, and habits in Korean and Indonesian cultures. The writer hopes that the results from this research could minimize the effect of culture shock and bring awareness to the readers to be more understanding towards each other even with different backgrounds. The design used in this research is the descriptive qualitative method that was conducted by observing the entire movie, compiling some scenes that shows the countries' own cultures, and then analyzing it into a comparison. This research only using six cultural categories including language, belief, art, society, cuisine, and popular culture. Based on the results of this research, the difference between Korean and Indonesian cultures as observed in the movies listed into language, celebration day, funeral ritual, architecture structure, traditional clothes, traditional music, society, cuisine, sauna, and drinking culture. The similarities in both cultures also can be found in people's carrier as a musician, the importance of respecting the elders especially parents, patriarchy, pattern to give someone's name, and watching dramas. As stated earlier, there can be some cultural differences, but it doesn't deviate the storyline of the remake movie from the main plot of the original movie. On the contrary, the similarities emphasize the resemblance from the main plot of the original.

Kata Kunci : budaya Korea, budaya Indonesia, film, remake

  1. D3-2021-432124-abstract.pdf  
  2. D3-2021-432124-bibliography.pdf  
  3. D3-2021-432124-tableofcontent.pdf  
  4. D3-2021-432124-title.pdf