Laporkan Masalah

UPAYA PENYELESAIAN TERHADAP AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (AYDA) DALAM PROSES KEPAILITAN DEBITUR BANK (Studi Kasus Proses Kepailitan Debitur an. PT SIP Pada Bank X)

RENDY HERLAMBANG, Prof. Dr. Sulistiowati, S.H., M.Hum.

2021 | Tesis | MAGISTER ILMU HUKUM (KAMPUS JAKARTA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang status kepemilikan atas agunan yang telah dilakukan pengambilalihan oleh bank dalam hal debitur dan pemilik agunan dinyatakan pailit dan pelindungan hukum terhadap bank selaku kreditur dalam upaya penyelesaian terhadap obyek AYDA dalam hal debitur dan pemilik agunan dinyatakan pailit. Penelitian ini bersifat yuridis empiris, yang menggunakan 2 (dua) jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan, dalam hal ini melalui wawancara terhadap beberapa narasumber. Data sekunder diperoleh melalui penelitian kepustakaan dengan menggali data sekunder yang berasal dari bahan-bahan hukum yang berkaitan dengan penelitian ini. Data yang telah dikumpulkan baik dari penelitian lapangan (field research) maupun penelitian kepustkaan (library research) dianalisis secara kualitatif. Status kepemilikan atas agunan yang telah dilakukan pengambilalihan oleh bank melalui mekanisme pemberian kuasa menjual di luar lelang dalam hal debitur dan pemilik agunan dinyatakan pailit adalah masih menjadi Pemilik Agunan awal dan belum terjadi peralihan hak milik dari Pemilik Agunan kepada Bank sehingga Kurator berdasarkan kewenangan yang dimilikinya dapat memasukkan aset AYDA tersebut sebagai harta pailit. Pelindungan hukum bagi Bank dalam upaya penyelesaian AYDA dalam hal Debitur dan Pemilik Agunan dinyatakan pailit terdiri dari pelindungan hukum preventif dan pelindungan hukum represif. Upaya pelindungan hukum preventif bagi Bank, yaitu Bank perlu mencantumkan klausul dalam Perjanjian AYDA dan Kuasa Menjual yang mengenyampingkan berlakunya Pasal 1813 KUHPerdata, hak Bank untuk mengajukan upaya Keberatan atas tindakan Kurator yang memasukkan aset AYDA sebagai harta pailit dan hak Bank selaku Kreditur Separatis untuk melakukan eksekusi atas agunan. Upaya perlindungan hukum represif bagi Bank, yaitu dengan mengajukan upaya Keberatan atas tindakan Kurator yang memasukkan aset AYDA sebagai harta pailit, pengajuan upaya Perlawanan oleh Bank terhadap penangguhan pelaksanaan eksekusi agunan dan melaksanakan hak eksekusi atas agunan dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak dimulainya keadaan insolvensi.

This research aims to find out and analyze the ownership status of the collateral that has been taken over by the bank in the event that the debtor/collateral owner is declared bankrupt and the protection of the bank as creditor in an effort to settle the AYDA object in the event that the debtor/collateral owner is declared bankrupt. This research uses empirical-juridical legal research, which uses two types of data, namely primary data and secondary data. Primary data obtained directly from the field, in this case through interviews with several sources. Secondary data obtained through library research by digging secondary data derived from legal materials related to this research. The data that has been collected from both field research and library research were analyzed qualitatively. The ownership status of the collateral that has been taken over by the bank through the mechanism of granting authorization to sell outside the auction when the debtor and the owner of the collateral are declared bankrupt is that there has not been a transfer of ownership rights from the collateral owner into the Bank. So the curator based on his authority can include the AYDA assets as bankrupcy asset. Bank legal protection in the settlement of AYDA when the Debtor and Collateral Owner are declared bankrupt is consists of preventive legal protection and repressive legal protection. Preventive legal protection for the bank, namely bank need to be selective in the implementation of the AYDA process, the inclusion of a clause in the AYDA Agreement and Selling Authorization, which exclude the application of Article 1813 of the Civil Code, the right of the Bank to submit an objection to the action of the Curator and carry out its own right to execute the collateral. Repressive legal protection for the Bank, namely by submitting an objection to the Curator's actions that include AYDA assets as bankrupcy assets and carry out its own right to execute the collateral within 2 months from the start of the insolvency situation.

Kata Kunci : Perbankan, Kredit, Agunan, AYDA, Kepailitan

  1. S2-2021-437251-abstract.pdf  
  2. S2-2021-437251-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-437251-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-437251-title.pdf