Laporkan Masalah

Dampak Pariwisata Perkotaan "Kampung Tematik" Terhadap Perekonomian Masyarakat Permukiman Kumuh dan Informal di Kota Malang (Studi Kasus pada Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Tridi dan Kampung Biru Arema)

HESTI RAHMADHANI, Prof. Dr. Muhadjir M. Darwin, MPA.

2021 | Tesis | MAGISTER MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis dampak fenomena pariwisata perkotaan kampung tematik terhadap kondisi ekonomi masyarakat di Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ), Kampung Tridi dan Kampung Biru Arema (KBA) di kota Malang. Penelitian ini berargumen bahwa pariwisata perkotaan kampung tematik di permukiman kumuh dan informal merupakan hasil dari perubahan tampilan fisik kampung kumuh yang "dipercantik" dan pembentukan citra baru kampung yang dikonsepkan dan dikembangkan sebagai kawasan wisata untuk menarik pengunjung dengan melibatkan konsep komodifikasi tempat. Penelitian ini menjadi penting sebab wisata kampung tematik telah memicu menjamurnya wisata kampung yang dianggap sebagai alternatif kebijakan penanganan permasalahan permukiman kumuh dan pengembangan pariwisata di daerah perkotaan. Selain itu, sebagai salah satu masalah urban, pariwisata kampung tematik dengan perspektif pariwisata perkotaan masih belum banyak dikaji akademisi ilmu sosial di Indonesia. Kerangka teori disusun dengan menjelaskan konsep permukiman kumuh dan informal untuk menyesuaikan koteks lanskap perkampungan kota Malang dalam penelitian ini. Selanjutnya, penelitian ini menjelaskan dan menggunakan konsep pariwisata perkotaan yang berubah seiring dengan perkembangan waktu. Untuk itu penelitian ini menggunakan beberapa aspek dampak pariwisata perkotaan dalam penjelasan Spirou (2011) dan Ashworth dan Page (2011). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan penelitian lapangan yang dimulai dengan mengumpulkan data sekunder, kemudian wawancara dan observasi. Untuk penentuan informan, peneliti menggunakan metode snowball sampling. Penelitian ini menemukan bahwa proses terbentuknya pariwisata perkotaan kampung tematik membawa dampak positif di satu sisi dan negatif di sisi lainnya. Sisi positif dari dampak pariwisata tersebut terbukti melalui pembaruan ruang baik secara visual maupun fisik, munculnya peluang kerja dan bantuan sosial dari kerjasama yang terjalin antara publik dan swasta. Sedangkan secara negatif, peluang kerja yang muncul merupakan pekerjaan informal yang rentan yaitu bersifat paruh waktu, berupak rendah, dan musiman, menciptakan potensi kebergantungan akan bantuan swasta dan faktor eksternal lain, mengesampingkan permasalahan sosial ekonomi yang lebih krusial dan bertambahnya destinasi wisata kampung yang berpotensi menciptakan konflik sosial antar kampung.

The aim of this study is analyse the impact of the thematic village urban tourism phenomenon on the economic conditions of the people in Kampung Warna-Warni Jodipan (KWJ), Kampung Tridi and Kampung Biru Arema (KBA) in the city of Malang. This study argues that urban tourism of thematic village in slum and informal settlements is the result of physical appearance changes of slums that are "beautified" and the formation of a new village image which is conceptualized and developed as a tourist attraction by involving the concept of commodification of places. This research is needed because thematic village tourism has triggered the proliferation of village tourism which is considered as an alternative policy for handling slum settlement problems and tourism development in urban areas. In addition, as one of the urban problems, thematic village tourism with an urban tourism perspective has not been widely studied by social science academician in Indonesia. The theoretical framework is prepared by explaining the concept of slums and informal settlements according to the context of the Malang city village landscape in this study. Furthermore, this study explains and uses the concept of urban tourism that changes over time. For this reason, this study uses several aspects of the impact of urban tourism in the explanations of Spirou (2011) and Ashworth and Page (2011). This study uses a qualitative method with a case study approach, with field research that start from collecting secondary data, then interviews and observations. The researcher used the snowball sampling method to determine the informants. The finding of this study is the process of thematic village urban tourism forming have positive and negative impact. The positive impact of the tourism is proved by the renewal of space both visually and physically, the emergence of job opportunities and social assistance from the collaboration between the public and private. Meanwhile, negatively, the job opportunities that arise informal jobs that are vulnerable, which are part-time, low-paid, and seasonal, creating the dependence potential on private assistance and other external factors, setting aside more crucial socio-economic problems and increasing new village tourism destinations that have the potential create social conflicts among villages.

Kata Kunci : Pariwisata Perkotaan, Permukiman Kumuh, Dampak, Wisata Kampung, Kota Malang, Urban Tourism, Slums, Impact, Village Tourism, Malang City

  1. S2-2021-434311-abstract.pdf  
  2. S2-2021-434311-bibliography.pdf  
  3. S2-2021-434311-tableofcontent.pdf  
  4. S2-2021-434311-title.pdf