IMPLEMENTASI ARSITEKTUR MELAYU PADA FASAD BANGUNAN KONTEMPORER DI KOTA PEKANBARU (KASUS PERKANTORAN PEMERINTAH KOTA PEKANBARU DI TENAYAN RAYA DAN BALAI PAYUNG SEKAKI)
FADLI RAHMAN, Harry Kurniawan
2021 | Tesis | MAGISTER ARSITEKTURArsitektur Melayu merupakan salah satu langgam arsitektur tradisional yang bermayoritas di Kota Pekanbaru. Pada umumnya, sebuah daerah menggunakan nuansa arsitektur tradisional lokal yang diaplikasikan pada fasad bangunan kontemporernya. Salah satunya pada bangunan yang ada pada Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru dan Balai Payung Sekaki yang masih mengimplementasikan ciri khas Arsitektur Melayu pada bagian fasadnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ciri khas tradisional Melayu yang masih bertahan hingga saat ini dan juga untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi dari segi bentuk motifnya serta cara pengaplikasiannya terhadap fasad bangunan kontemporer. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui nilai estetika yang dihasilkan pada bangunan kontemporer bernuansa Melayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif, dengan mendeskripsikan dan menginterpretasikan suatu kondisi yang ada. Pemilihan Perkantoran Pemerintahan Tenayan Raya Kota Pekanbaru dan Balai Payung Sekaki ini sebagai lokasi penelitian beralasan karena ciri khas kebudayaan pada suatu daerah bukan hanya dapat dilihat pada bangunan Rumah Adat Tradisionalnya, namun bangunan lainnya juga harus dapat mencerminkan ciri khas daerahnya seperti bangunan kantor pemerintahan daerah yang menjadi salah satu marka atau ciri sebuah kawasan. Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa pengimplementasian ciri khas Melayu pada fasad objek amatan ini hanya terdapat pada bagian atap dan ornamennya saja. Implementasi atap yang digunakan pada objek penelitian ini bervarisai, bentukan ini diambil dari seluruh ciri khas atap bangunan tradisional Melayu. Sedangkan motif ornamen yang digunakan juga tergolong banyak yaitu 24 buah yang dimana ornamen ini diimplementasikan pada bagian bidai atap dan shading jendelanya. Motif ornamen yang diimplementasikan juga memiliki bentuk yang serupa dengan motif tradisionalnya walaupun beberapa diantaranya terdapat perubahan seperti penambahan maupun penyederhanaan bentuk, namun tidak berubah secara signifikan dan mudah dikenal oleh masyarakat. Namun beberapa motif ornamen tidak diimplementasikan pada lokasi yang seharusnya, hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap simbol dan makna yang Prinsip nilai estetika juga telah terpenuhi pada bangunan Perkantoran Tenayan Raya karena bentuk, dimensi, irama, tingkat kerumitan dan keberaturan memiliki hasil kombinasi yang memberikan kesan rapi dan megah sehingga bangunan ini nyaman untuk dipandang.
Malay architecture is one of the traditional architectural styles that are predominantly in Pekanbaru City. In general, an area uses traditional local architectural nuances that are applied to the facades of contemporary buildings. One of them is in the existing building at the Pekanbaru City Government Office and the Pekanbaru City DPRD Office which still implements the characteristics of Malay Architecture on the facade. This study aims to determine the characteristics of traditional Malays that still survive today and also to find out what changes have occurred in terms of the shape of the motifs and how they are applied to the facades of contemporary buildings. In addition, this study also aims to determine the aesthetic value produced in contemporary buildings with Malay nuances. The method used in this research is descriptive qualitative, by describing and interpreting an existing condition. The selection of the Tenayan Raya Pekanbaru City Government Office and Pekanbaru City DPRD Office as research locations is reasonable because the cultural characteristics of an area can not only be seen in the traditional Traditional House building, but other buildings must also reflect the characteristics of the area such as a local government office building that become one of the markers or characteristics of an area. The results of his research show that the implementation of Malay characteristics on the facade of this object is only found on the roof and ornaments. The implementation of the roof used in this research object varies, this formation is taken from all the characteristics of the roof of a traditional Malay building. While the ornamental motifs used are also quite large, namely 24 pieces where this ornament is implemented on the roof splint and window shading. The implemented ornamental motifs also have a shape similar to the traditional motifs, although some of them have changes such as additions or simplifications of shapes, but they do not change significantly and are easily recognized by the public. However, some of the ornamental motifs are not implemented in the proper locations, this is certainly very influential on the symbols and meanings that the principle of aesthetic value has also been fulfilled in the Tenayan Raya Office building because the shape, dimensions, rhythm, level of complexity and regularity have combined results that give a neat impression. and majestic so that this building is comfortable to look at.
Kata Kunci : Arsitektur Meyau, Implementasi, Kota Pekanbaru