PERSEPSI AUDITOR TERHADAP PROSES SESI CURAH PENDAPAT PADA KANTOR BIG FOUR DAN KAP DI YOGYAKARTA
DINA PRICILLIA YUDAS, Dian Kartika Rahajeng, S.E., M.Sc., P.hD
2021 | Tesis | MAGISTER AKUNTANSISA 240 mewajibkan auditor untuk melakukan sesi curah-pendapat selama perikatan audit dengan tujuan untuk menyatukan anggota tim audit sehingga menghasilkan ide tentang bagaimana dan dimana kecurangan mungkin terjadi dalam operasi klien serta menyarankan cara untuk mendeteksi kemungkinan kecurangan pada laporan keuangan. Fenomena dimana banyak auditor yang belum dapat mengidentifikasi risiko kecurangan dengan baik menimbulkan pertanyaan terkait bagaimana pelaksanaan sesi curah-pendapat yang dilakukan oleh auditor selama ini. Penelitian ini menggunakan teori kompetensi dan pendekatan kualitatif yang menggunakan sumber data primer dari hasil wawancara dan data sekunder dari dokumen maupun standar-standar yang berkaitan dengan sesi curah pendapat. Pengambilan sampel dalam penelitian ini juga menggunakan teknik purposive sampling dimana telah ditetapkan beberapa kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh responden. Penelitian ini dilakukan pada 17 orang auditor yang berasal dari 12 auditor Kantor Big Four dan 5 auditor KAP di Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sesi curah pendapat telah dilakukan pada semua KAP, terdapat persamaan dan perbedaan proses sesi curah pendapat di Kantor Big Four dan KAP yang ada di Yogyakarta, terdapat kesamaan faktor pendukung dan penghambat dalam sesi curah pendapat, serta para auditor yang pernah mengikuti sesi curah pendapat merasakan kebermanfaatan sesi curah pendapat.
SAS 240 requires auditor to conduct brainstorming sessions during the audit engagement with the aim of bringing the members of the audit team together to generate ideas about how and where fraud might occur in client operations and to suggest ways to detect possible fraud in financial statements. The phenomenon where many auditors have not been able to properly identify the risk of fraud raises questions regarding how the auditors' brainstorming sessions are carried out so far. This research uses competency theory and a qualitative approach that uses primary data sources from interviews and secondary data from documents and standards related to brainstorming sessions. Sampling in this study also used a purposive sampling technique in which certain criteria had to be met by the respondents. This research was conducted on 17 auditors from 12 auditors of the Big Four Office and 5 auditors of KAP in Yogyakarta. The results of this study indicate that the brainstorming session has been carried out in all KAPs, there are similarities and differences in the process of brainstorming sessions in the Big Four and KAP offices in Yogyakarta, there are similarities in supporting and inhibiting factors in the brainstorming session, as well as auditors who have following a brainstorming session felt the benefits of a brainstorming session.
Kata Kunci : Kecurangan Laporan Keuangan, Proses, SA 240, Sesi Curah Pendapat, Teori Kompetensi