Laporkan Masalah

Rasionalitas Perempuan dalam Kontes Kecantikan

AJENG PERMATASARI, Azifah Retno Astrina, S.I.P., M.P.S.

2021 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Kontes kecantikan telah dikenal sejak lama, terlebih kontes kecantikan yang saat ini dikenal dengan para perempuan berlenggang di atas panggung menggunakan gaun yang cantik nan mewah. Bahkan, dalam sejarahnya tercatat bahwa kontes yang menampilkan kemampuan seseorang baik itu secara fisik maupun kesenian, dipopulerkan untuk laki-laki yakni pada kontes Euandria dan Euaxia di Yunani. Namun, dalam perjalanannya kontes kecantkan mendapatkan kritik dan protes dari kaum konservatif agama dan para feminis. Kontes ini dikritik dan diprotes karena menampilkan tubuh perempuan dalam ajang publik karena diobjektifikasi dan di eksploitasi tubuhnya oleh pandangan lelaki atau male gazing, mereka dianggap tidak memiliki kepentingan. Dengan menggunakan pendekatan rational choice penelitian ini melihat bagaimana kebermanfaatan kontes kecantikan melalui tindakan rasional peserta Puteri Indonesia dan Puteri Indonesia sendiri sebagai peserta di bawah naungan Miss Universe. Penelitian ini menemukan bahwa pilihan yang diambil oleh para perempuan kontes kecantikan adalah tindakan yang rasional Mereka memanfaatkan apa yang telah mereka punya, terutama dari keindahan fisik, maupun berbagai tawaran yang menjadikan ajang ini sebagai platform berharga. Mereka menilai bahwa dengan mengikuti kontes kecantikan dapat menggali dan mengoptimalkan potensi diri untuk hal yang lebih baik di masa mendatang seperti meluasnya jaringan kepada publik. Sehingga, mereka pun dapat memiliki power untuk menyuarakan sesuatu sesuai visi misinya.

Beauty pageants have been known for a long time, especially when beauty pageants are known as women who walk on stage wearing beautiful and luxurious dresses. In fact, in its history, it was noted that contests that displayed one's abilities both physically and artificially were popularized for men, namely in the Euandria and Euaxia contests in Greece. However, along the way, the beauty contest has received criticism and protests from religious conservatives and feminists. The contest was criticized and protested for presenting women's bodies in the public arena because male gazing objectified and exploited their bodies, they were deemed to have no power interests. By using the rational choice approach, this study observing how useful the beauty contest is through the rational actions of Puteri Indonesia and Puteri Indonesia participants as participants under the Miss World. This study found that the choices made by beauty pageant women were rational actions. They take advantage of what they already have, especially from the physical beauty, as well as the various offers that make this platform a valuable opportunity. They consider that by participating in a beauty contest they can explore and optimize their potential for better things in the future, such as expanding the network to the public. So, they can also have the power to voice something according to their vision and mission.

Kata Kunci : Kontes Kecantikan, Feminism, Rational Choice, Puteri Indonesia, Patriarki, Power, Politik, Konservatif, dan Networking.

  1. S1-2021-409896-abstract.pdf  
  2. S1-2021-409896-bibliography.pdf  
  3. S1-2021-409896-tableofcontent.pdf  
  4. S1-2021-409896-title.pdf