HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI BENTUK TUBUH, OBESITAS LEMAK TUBUH DAN FAKTOR SOSIOEKONOMI PADA REMAJA USIA 13-15 TAHUN DI YOGYAKARTA

CITRA BADARIA, Janatin Hastuti, S.Si., M.Kes., Ph.D ; Dra. Neni Trilusiana Rahmawati, M.Kes., Ph.D

2021 | Skripsi | S1 KEDOKTERAN

Latar Belakang : Masa remaja adalah masa transisi menuju dewasa. Pada masa ini banyak terjadi perubahan pada remaja baik secara fisik, kognitif, maupun sosial. Beberapa penelitian menunjukan status sosioekonomi berkaitan dengan obesitas lemak tubuh maka hal ini akan berdampak pada tingkat persepsi bentuk tubuh disetiap perbedaan status sosioekonomi seseorang. Tujuan : Mengetahui hubungan persepsi bentuk tubuh dan obesitas lemak tubuh dengan faktor sosioekonomi pada remaja usia 13-15 tahun. Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan desain penelitian cross-sectional pada 227 remaja (laki-laki=108 dan perempuan=119), usia 13-15 tahun di SMP Negeri 1 Sentolo, Kulonprogo dan SMP Negeri 2 Imogiri, Bantul. Pengukuran yang dilakukan meliputi status sosioekonomi (pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan orang tua) sedangkan persen lemak tubuh (PLT) dihitung dengan persamaan Slaughter et al. berdasarkan tebal lipatan kulit triseps dan betis. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Chi-square. Hasil : Prevalensi persepsi terhadap bentuk tubuh baik laki-laki maupun perempuan adalah 4,06 dan 3,67 sedangkan prevalensi nilai persen lemak tubuh lebih tinggi dijumpai pada subjek perempuan yaitu sebesar 20,63% sedangkan pada remaja laki-laki 13,56%. Kemudian hasil dari analisis regresi didapatkan pendidikan ayah tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi bentuk tubuh dan juga persen lemak tubuh (r = -0.09, p=0.548 dan r = 0.01, p=0.369). Serupa dengan pekerjaan ibu tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi bentuk tubuh dan persen lemak tubuh (p= 0.771 dan p= 0.867). Sedangkan aspek penghasilan ayah dan ibu tidak berpengaruh signifikan terhadap persepsi bentuk tubuh dan persen lemak tubuh (r = -0.07, p= 0.794 dan r = -0.07, p= 0.293). Kesimpulan : Penelitian ini tidak menemukan hubungan atau signifikansi yang nyata antara faktor sosioekonomi dengan variabel kontrol atau dugaan. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai koefisien regresi untuk faktor sosioekonomi variabel kategorik ordinal pendidikan dan penghasilan yang bernilai r<0,1 dengan nilai p>0,05, serta faktor sosioekonomi variabel kategorik nominal pekerjaan yang mempunyai nilai p>0,05 yang memberikan arti rendahnya signifikansi atau ketiadaan perbedaan antar kategori yang diberikan. Kata Kunci : Sosioekonomi, persepsi bentuk tubuh, obesitas lemak tubuh, remaja.

Background : Adolescence is a period of transition to adulthood. At this time there are many changes in adolescents both physically, cognitively, and socially. Several studies have shown that socioeconomic status is related to obesity, body fat, so this will have an impact on the level of perception of body shape in every difference in a person's socioeconomic status. Objective : To determine the relationship between perception of body shape and body fat obesity with socioeconomic factors in adolescents aged 13-15 years. Methods : This type of research is descriptive observational with a cross-sectional research design on 227 adolescents (boys = 108 and girls = 119), aged 13-15 years at SMP Negeri 1 Sentolo, Kulonprogo and SMP Negeri 2 Imogiri, Bantul. Measurements taken include socioeconomic status (education, occupation, and income of parents) while body fat percentage (BF%) is calculated by the equation of Slaughter et al. based on triceps and calf skinfold thickness. Data analysis in this study used the Chi-square correlation test. Results : The prevalence of perception of body shape for both men and women was 4.06 and 3.67, while the prevalence of body fat percentage was higher in female subjects, which was 20.63%, while in male adolescents it was 13.56%. Then the results of the regression analysis showed that father's education had no significant effect on body shape perception and body fat percentage (r = -0.09, p = 0.548 and r = 0.01, p = 0.369). Similar to the mother's occupation, there was no significant effect on the perception of body shape and percent body fat (p= 0.771 and p= 0.867). Meanwhile, the income aspect of the father and mother had no significant effect on the perception of body shape and percent body fat (r = -0.07, p = 0.794 and r = -0.07, p = 0.293). Conclusion : This study did not find a significant relationship or significance between socioeconomic factors and control or presumed variables. This can be seen from the value of the regression coefficients for socioeconomic factors, the ordinal categorical variables of education and income, which have a value of r < 0.1 with a p-value of > 0.05, as well as the socio-economic factors of the nominal categorical variable of employment which has a value of p> 0.05 which gives meaning. low significance or no difference between the given categories. Keywords : Socioeconomics, perception of body shape, obesity, body fat, adolescents.

Kata Kunci : Sosioekonomi, persepsi bentuk tubuh, obesitas lemak tubuh, remaja.