Karakteristik Lingkungan Vegetasi Situs Kendenglembu, Banyuwangi Berdasarkan Analisis Fitolit

M. DZIYAUL FIKRIY A., Dr. Anggraeni, M.A.

2021 | Skripsi | S1 ARKEOLOGI

Situs Kendenglembu merupakan situs arkeologi dengan konteks budaya yang kompleks dari masa Neolitik hingga masa Klasik. Kompleksitas budaya yang terjadi di Situs Kendenglembu mengindikasikan adanya kondisi lingkungan yang layak huni. Riset ini berusaha untuk menelusuri karakter lingkungan vegetasi Situs Kendenglembu dan menginterpretasi interkoneksi antara kondisi lingkungan terhadap aktivitas manusia di Situs Kendenglembu. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui gambaran lingkungan vegetasi berdasarkan keragaman bentuk fitolit dan keterkaitan antara kondisi lingkungan vegetasi dengan aktivitas manusia pada masa Neolitik dan Klasik di Situs Kendenglembu. Data yang digunakan dalam riset ini berupa fitolit yang diekstraksi dari sampel sedimen pada tiga kotak ekskavasi, yakni RJS TP I, KDL TP II, dan KDL TP III. Analisis fitolit dilakukan secara kualitatif dengan mengamati morfologi, ornamentasi, dan ukuran tiap fitolit serta mengomparasikannya dengan sampel referensi yang berasal dari data sekunder. Fitolit yang telah diidentifikasi lantas dikelompokkan ke dalam enam kelompok vegetasi guna melihat karakteristik lingkungan yang terbentuk. Hasil dari riset ini menunjukkan bahwa karakteristik lingkungan vegetasi pada Situs Kendenglembu tidak mengalami perubahan signifikan sepanjang masa hunian, yaitu berupa lingkungan hutan terbuka dengan rerumputan yang lebat dan lembab. Hal ini didukung oleh dominasi kelompok vegetasi Poaceae dan Tree/shrub/herb pada lapisan atas dan bawah abu vulkanik yang menjadi pembatas budaya antara Masa Neolitik dan Klasik, serta dominasi kelompok vegetasi Arecaceae, Cyperaceae, dan Musaceae pada lapisan di atas abu vulkanik di ketiga kotak ekskavasi. Karakteristik tersebut pada masa Neolitik memiliki interkoneksi yang kuat terhadap kelayakan lingkungan vegetasi untuk aktivitas manusia. Hal ini diperkuat dengan pemanfaatan tumbuhan yang berkorelasi dengan data artefaktual berupa alat batu dan fragmen gerabah. Sebaliknya, interkoneksi lingkungan vegetasi dengan aktivitas manusia pada Masa Klasik belum jelas mengingat sebagian besar temuan artefaktual pada masa ini teraduk akibat penggunaan lahan untuk perkebunan.

The Kendenglembu Site is an archaeological site with a complex cultural context from the Neolithic to the Classical period. The cultural complexity that occurs at the Kendenglembu Site indicates the existence of habitable environmental conditions. This research attempts to explore the vegetation environment characteristics of the Kendenglembu Site and interpret the interconnection between vegetation environmental characteristics and human activities at the Kendenglembu Site. This research also aims to determine the vegetation environmental character based on the diversity of phytolith and determine the interconnection between vegetation environmental characteristics and human life during the Neolithic and Classical periods at the Kendenglembu Site. The data used in this research are phytoliths derived from sediment samples in three excavation squares, RJS TP I, KDL TP II, and KDL TP III. Phytolith analysis was carried out qualitatively by observing the morphology, ornamentation, and size of each phytolith and comparing it with reference samples derived from secondary data. Identified phytoliths are grouped into six vegetation types to determine the characteristics of the formed environment. The results indicate that the vegetation environment characters at the Kendenglembu site did not change along the occupation periods, in the form of an open forest with dense and humid grass. It is supported by the domination of the Poaceae and Tree/shrub/herb vegetation types on the top and bottom layers of the volcanic ash and the tendency of the Arecaceae, Cyperaceae, and Musaceae vegetation groups that found in the layer above the volcanic ash in the three excavation squares. These characteristics in the Neolithic period have a strong interconnection with the suitability of the vegetation environment for human activities. It reinforces the use of plants correlated with artifactual data, such as stone tools and pottery fragments. In contrast, the interconnection of the vegetation environment with human activities in the Classical period is not apparent considering by mixed of the artifactual findings due to land use for plantations.

Kata Kunci : fitolit, sedimen, lingkungan vegetasi, Situs Kendenglembu, arkeobotani