Dinamika Pembentukan Kelompok Kepentingan Mitra Pengemudi Ojek Online: Studi tentang Proses Pembentukan Asosiasi Grab Bike dan Grab Car Yogyakarta dan Asosiasi GOJEK SEPUTAR JOGJAKARTA
GATRA PUTRA PERDANA, Prof. Dr. Haryanto, M. A.
2021 | Skripsi | S1 POLITIK DAN PEMERINTAHANPenelitian ini mengelaborasi dinamika pembentukan asosiasi Grab Bike & Grab Car Yogyakarta (GBGC) dan asosiasi Gojek Seputar Jogjakarta (GSJ) sebagai sebuah kelompok kepentingan. Terbentuknya kelompok kepentingan merupakan upaya mitra pengemudi ojek online untuk mempromosikan dan melindungi kepentingan mereka ditengah-tengah eksploitasi oleh perusahaan. Dipilihnya fokus pembahasan pada tahap pembentukan lantaran karena sifat-sifat profesi mitra pengemudi ojek online yang tidak memiliki batasan ruang dan batasan waktu. Sehingga, dinamika pembentukan kelompok kepentingan mitra pengemudi ojek online besar kemungkinan berbeda daripada kelompok kepentingan yang lainnya. Elaborasi dinamika pembentukan asosiasi GBGC dan asosiasi GSJ dijelaskan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan logika teoritis kelompok kepentingan. Sebagai upaya dalam membatasi elaborasi yang ada, penelitian ini menggunakan konsep group formation dan group surviability sebagai kerangka berpikir. Group formation digunakan untuk menjelaskan fase awal pembentukan kelompok kepentingan sedangkan group survivability digunakan untuk menjelaskan fase tindak lanjut, yaitu kemampuan daripada kelompok dalam menghadirkan insentif untuk menjaga eksistensinya. Penelitian ini menunjukan, keberhasilan untuk membentuk kelompok kepentingan ideal pada konteks asosiasi GBGC dan asosiasi GSJ bergantung besar pada kehadiran pengurus irasional dengan kapabilitas organisasional. Istilah irasional digunakan karena meskipun pengurus menyadari tidak adanya timbal balik yang mereka dapatkan, mereka bersedia dan memiliki komitmen tinggi untuk mengelola kelompok yang ada meskipun ada hal yang harus mereka bayarkan. Pengurus irasional menjadi krusial karena mereka merupakan roda utama untuk menghadirkan insentif didalam kelompok kepentingan. Ketidakmampuan kelompok kepentingan untuk menghadirkan insentif secara baik membuat kelompok tersebut kehilangan kemampuan untuk melakukan mobilisasi anggota dalam upaya mempromosikan dan/atau melindungi kepentingan mereka.
This research is elaborating the formation of "Grab Bike dan Grab Car Yogyakarta" (GBGC) association and "GOJEK SEPUTAR JOGJAKARTA" association as an interest groups. The formation of interest groups is a means by ride-hailing labor (the driver and rider) to promote and protect their interest amidst the exploitation that are done by the corporation. Formation are chosen to be the focus and main scope of this research because of the flexibility nature of ride-hailing labor job. Their job nature dims out the time and space boundary. That means, the formation of ride-hailing interest groups is possibly different than any other interest groups. The elaboration of GBGC associations and GSJ associations are explained by using qualitative method with interest groups as its base theory. As a means to narrow the elaborations, this research use two main concept as theoretical framework. First is group formation and the later are group survivability. Group formation is used to explain the initial phase of interest groups formation whilst group survivability is used to explain the follow-up phase of interest groups formation, the ability of groups to presenting incentive to maintain their existences. This research shows that the main factor to form an ideal interest groups, in the context of GBGC associations and GSJ associations, are the presence of irrational individual with organizational capability who act as associations leader and committee. The terms of irrational is used mainly because those individual are aware they won't get any benefit from managing the organizations, and at some point must sacrifice something, they are still willing to manage the groups. Irrational leader and committee became crucial because they are the main gear of organizations, the one who could bring incentives their groups. The inability of interest groups to present incentives make them lose the ability to mobilize their member, as a way to promote and/or protect their interest.
Kata Kunci : Ojek Online, Ride-Hailing, Pembentukan Kelompok Kepentingan