Keindahan dalam Hikayat Purasara karya Muhammad Bakir: Analisis Estetika Melayu Braginsky
WAHYU NUR LAILI, Rakhmat Soleh, S.S., M.Hum.
2021 | Skripsi | S1 BAHASA DAN SASTRA INDONESIAPenelitian ini membahas keindahan dalam Hikayat Purasara karya Muhammad Bakir. Objek penelitian ini menggunakan teks hasil transliterasi yang dilakukan oleh Nikmah Sunardjo pada 1991. Hikayat Purasara merupakan salah satu hikayat carangan atau kisah pewayangan. Hikayat Purasara memuat gambaran indah mengenai tokoh, benda, dan peristiwa. Penelitian ini menggunakan teori estetika Melayu oleh Braginsky. Teori ini mengungkapkan bahwa konsep keindahan dibagi menjadi dua bentuk, yakni keindahan luaran dan dalaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur keindahan luaran dan dalaman serta fungsi keindahan dalam Hikayat Purasara. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik sebagai cara untuk mengupas isi kandungan naskah, sebagaimana tugas kedua filolog, yaitu menginterpretasi teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Hikayat Purasara mengandung unsur keindahan. Keindahan luaran ditemukan melalui penggambaran kelahiran raja, kebesaran raja, kecantikan putri, kesaktian, iring-iringan, gunung, ragam raksasa, dan peperangan. Keindahan dalaman ditemukan melalui pertapaan, penyampaian nilai kepasrahan, keikhlasan, kesopanan, bakti, kesetiaan, dan kebijaksanaan. Keindahan luaran berfungsi sebagai pelipur lara. Keindahan dalaman berfungsi sebagai pengajaran atau penyampaian nilai didaktif. Pemaknaan keindahan luaran dan dalaman dapat membantu pembaca dalam meningkatkan kesempurnaan jiwa. Kata Kunci : hikayat, wayang, Melayu, keindahan, fungsi, pelipur, didaktif.
ABSTRACT This research discussed the beauty in the Hikayat Purasara by Muhammad Bakir. The object of this research used the text transliterated by Nikmah Sunardjo in 1991. Hikayat Purasara was one of the carangan's hikayat or the wayang story. Hikayat Purasara contained description of beauty about character, object, and incident. This research used the theory of Malay aesthetic by Braginsky. This theory reveals that the concept of beauty was divided into two forms, namely external and internal beauty. This research aimed to identify the elements of external and internal beauty and the function of beauty in the Hikayat Purasara. This research method used descriptive analytic method as a way to explore the contents of the manuscript, as the second task of philologist, which is to interpret the text. The results of this research indicated that Hikayat Purasara contained elements of beauty. External beauty was found through description of the birth of kings, greatness of kings, beauty of princesses, supernatural powers, accompaniment, mountains, variety of giants, and wars. Internal beauty was found through hermitage, conveying the values of surrender, sincerity, courtesy, devotion, loyalty, and wisdom. The function of external beauty was as solace. The function of internal beauty was as teaching or delivering didactic values. The meaning of external and internal beauty could help the reader in increasing the perfection of the soul. Keywords: hikayat, wayang, Malay, manuscript, beauty, function, solate, didactic
Kata Kunci : hikayat, wayang, Melayu, keindahan, fungsi, pelipur, didaktif.